Kali
ini saya memilih membuat postingan tentang maskot yang dipakai oleh
sebuah band puluhan tahun yang lalu. Maskot ini sangat populer dari
jaman dahulu sampai sekarang. Indonesia pernah disambangi pula oleh sang
maskot ini, Eddie.
Awal
terlahir Eddie tidak mempunyai tubuh, lengan dan kaki. Akan tetapi sang
ibu tetap mencintai Eddie seperti cintanya kepada yang lain. Eddie
Pada
Usia ke 16 tahun akhirnya orang tuanya menemukan dokter yang dapat
melakukan operasi untuk memberikan tubuh kepada sang Anak, Eddie. Dan
selepas itu orang tuanya ingin buru-buru mengabarkan kepada Eddie
dirumah berita yang sangat bahagia ini. Sesampainya dirumah sang orang
tua menceritakannya kepada Eddie, bahwa mereka telah menemukan tubuh
untuk kepada Eddie yang akan mengakibatkan si Eddie dapat kembali
normal. Tapi si Eddie berkata, oh tidak jangan topi jelek itu lagi.
Demikian
cerita sang Drumer Iron Maiden, Nicko McBrian didalam CD nya. Sebuah
cerita yang dapat membawa kita kepada sejarah dari maskot Band bergenre
Heavy Metal ini.
Kepala
Eddie ini pertama kali terlihat bersama dengan stage manager Band Dave
Beasley. Lalu karakter ini disempurnakan oleh Derek Riggs. Tubuh Si
Eddie mulai ditampakkan pada tahun 1980 dan dibuat untuk Cover Album
Sanctuary.
Cover
Sanctuary sempat menuai kontroversi, dikarenakan membentuk persepsi
gambar wanita berseragam yang dibunuh oleh Eddie adalah Margareth
Teacher. Akhirnya lewat beberapa proses komunikasi sang Eddie pun bisa
terlepas dari Kontrovresi tersebut.
Derek Riggs. |
Album
kedua, Killers, juga masih karya ilustrasi dari seorang Maestro dunia
yaitu Derek Riggs. Pada artwork album kedua itu Derek meng klaim bahwa
dokumen Iron Maiden 12 wasted Years, didesain berdasarkan kepada sebuah
kepala Jepang yang dilihat diacara dokumenter televisi, tergantung di
samping Tank Jepang yang terbakar dari peperangan Guadalcanal. Terlihat
disana Eddie menguasai Iblis yang membuat kesan bahwa ini adalah Band
Setan.
Pada Album Peace of Mind,
Eddie adalah sesuatu yang mencari suaka Mental dan menjadi Lobotomized
(Alasan kepala yang digrendel). Grendel yang mengingatkan Eddie beberapa
tahun yang lalu.
Pada
album ketiga, Power Slaves, Eddie sebagai tempat yang sangat keramat,
Piramid didaerah Mesir Kuno. Pada cover album ini membawa banyak pesan
pada gambar Eddie yang diletakkan pada bagian Pyramid.
Power Slaves |
Somewhere In A Time |
Pada
konsep Somewhere in A Time, terlihat Eddie sangat futuristik sekali.
Dengan menggunakan Senjata Laser yang digunakannya. Ini tampak seperti
pada film Terminator yang ada pada jaman itu.
Pada
cover No Prayer For Dying pengerjaan ilustrasi sudah dikerjakan oleh
orang yang berbeda, yaitu Melvyn Grant. Konsep ilustrasi Eddie keluar
dari makam Fear Of The Dark.
Ini
masih terus berkembang kembali, belum selesai sampai disini. Pada Album
Dance of The Death merupakan satu karya Eddie yang dapat banyak
penghargaan, walaupun banyak pertanyaan-pertanyaan yang aneh pada konsep
cover Album ini.
Eddie
bertahan selama 25 tahun, dan Derek Riggs terbukti mampu menghayati
dari karakter si Eddie. Dimana sebuah maskot memang hidup sesuai dengan
penciptanya. Selain dari semua itu saya juga mendapatkan poster-poster
lainnya.
Maskot
ini besar yang sama besarnya dengan Band nya. Satu hal yang luar biasa
jika menurut saya, jika kita melihat evolusi si Eddie ini sangat
fantastis dibandingkan dengan maskot lainnya yang setua Eddie. Eddie
terus berkembang sesuai dengan perkembangannya, dengan konsep dasar yang
kuat.
Inilah
imajinasi, dimana itu akan dapat melahirkan sebuah satu persepsi
seolah-olah memang Eddie adalah sebuah makhluk yang hidup dan ada.
Karena dia terus berinteraksi sepanjang 25 tahun sampai saat ini.
Sebuah karya Imajinasi yanga luar biasa, dengan konsep yang kuat dan benar-benar fantastis.
Refrensi :
http://maiden-world.com/articles/history-of-eddie.html
http://www.ironmaiden.com/
http://en.wikipedia.org/wiki/Iron_Maiden
(untuk
para pecinta Iron Maiden di Indonesia, berikan koreksi bila saya salah,
karena ini saya posting dengan menilai dari sudut pandang Visual
Grafis).
Terima kasih sudah membaca, semoga ada beberapa pelajaran untuk kita semua para pecinta visual di Tanah Air.
Salam Kreatif,
Arie fabian
Comments
Post a Comment