" Jo .. , bisa lacakin website gak ?" sapa kawan diujung telpon sana.
"Memang kenapa bang ?" Tanya Gue kepadanya.
" Ini gue udah transfer uang mau beli BB dari website, udah 3 hari bb nya belum datang juga" kata dia kembali.
Selesai .....
Fenomena
ini masih sering terjadi dikalangan kita, baik teman-teman kita maupun
kerabat kita. Yang menyedihkan sebenarnya dia udah mendengar banyak
cerita, tapi kok lagi - lagi dia ketipu dengan mudahnya. Berasanya
setelah barang tidak terkirim setelah sekian lamanya (3 hari).
Ini
memang pelakunya semakin canggih, atau memang kitanya yang semakin
lemah menghadapi lelahnya Jakarta. Kita digiurkan oleh kemudahan
bertransaksi online, cepat dan tidak harus pergi kemana-mana, ditambah
lagi harga murah yang membuat kite berfikir spontan untuk langsung
transfer.
Terus
terang, jika harga teramat murah Gue akan langsung curiga. Bahkan
mengurungkan niat untuk membeli kepadanya. Apalagi itu sifatnya barang
elektronik yang notabenenya tidak akan beda jauh dari harga yang berada
dipasaran, secara logika siapa yang ingin berjualan rugi ?
Batam
menjadi kambing hitam dikebanyakan transaksinya. Gue sudah menemui
kasus 3 kali kawan Gue bertransaksi lewat online (internet), dengan
domisili Batam sebagai tokonya. Dan Gue baru mendengar kembali dari
hasil kunjungan kawan Gue dari Batam, bahwa di Batam itu barang
elektronik tidak beda jauh kok harganya dengan di Jakarta.
Gue termasuk penjual di media online, banyak sekali client yang bertemu
hanya lewat telpon dan transaksi berjalan. Namun Gue juga menjaga rasa
percaya client Gue untuk melakukan hal yang menyamankan client Gue.
Memberikan Alamat Jelas, Nomer Telpon, dan alamat Kantor. Bila
diperlukan untuk tatap muka terlebih dahulu Gue siap melakukannya. Itu
karena Gue mengerti kekahawatiran mereka.
Untuk Anda yang ingin atau baru mau berbelanja Online Gue punya tips beberapa yang bisa membuat kita nyaman dalam berbelanja :
1. Kenali siapa penjual dari produk yang akan Anda beli.
2. Jika bisa kita bertatap muka terlebih dahulu, baru melakukan transaksi.
3. Jangan melakukan transfer uang sebelum Anda yakin bahwa yang berjualan benar adanya.
4. Hindari beberapa kasus yang tidak mungkin, seperti elektronik diskon sampai 70 %, dll.
5. Usahakan pembayaran COD (Cash On Delivery), jika tidak bisa kembali ke Point 3.
6. Jika perasaan Anda masih kurang percaya, datangi gerai / Toko/warung/rumah tempat dia berjualan.
7. Lakukan komunikasi lewat Handpone bilamana ada beberapa hal yang akan Anda tanyakan.
Gue sebagai penjual mengerti risihnya client Gue, maka Gue membuka diri
seluas-luasnya dalam melakukan cara transfer uang. Memang beberapa kasus
ada yang trauma dengan transaksi online, tapi Gue selalu meyakinkan
dia (client) gue dengan mendatanginya atau bertatap muka dengannya.
Buat
Anda para penjual yang melakukan transaksi online juga harap bisa
mengerti kondisi yang seperti ini. Dimana ada beberapa Client yang
memang agak trauma untuk melakukan transaksi online karena mereka
mempunya track Record yang buruk dalam bertransaksi online.
Perasaan
itu memang harus dimaklumi, agar kita dapat mencapai rasa nyaman bagi
kedua belah pihak. Cepat itu ada ruginya, ruginya yah tertipu. Teliti
itu memiliki resiko, resikonya Anda sangat lambat. Makanya jika bisa
jangan terlalu lambat dan jangan terlalu cepat. Sedang-sedang aja,
buru-buru juga mau kemana sih ....
Sedang
asal selamat, jangan lambat asal selamat, udah gak kepake yang begituan
mah di Jakarta. Mudah-mudahan ini cerita terakhir kasus penipuan
transaksi lewat media Internet. Udah gak ada lagi dah, sebab bila sudah
tertipu maka tidak ada yang bisa kembali lagi, kecuali bilang "NASIB -
NASIB" ...... he he he .....
Salam kreatif,
Arie fabian
Comments
Post a Comment