Siapa
yang tidak kenal dengan Upin dan Ipin sekarang, dimana serial kartun
Animasi itu sangat digemari anak - anak Indonesia. Sampai merchandisenya
saja bisa menjadi industri sendiri. Animasi memang marak menjadi
pembicaraan, bukan hanya diluar saja, demam Animasi di Indonesia pun
sudah mulai kian merebak.
Tahun
1998 saya masih ingat ketika itu seniman sangat diminoritaskan oleh
orang tua saya. Dimana pada saat itu musik adalah seni pertama kali saya
kenal dan itu dilarang agar saya menjadi tidak berkembang. Apalagi
gambar, designer, kalau bahasa ibu saya bilang itu masa depan suram.
2005,
beberapa fakultas Swasta di Indonesia mulai mengadakan bidang studio
desain grafis, dan perlahan - lahan berubah bentuk menjadi Desain
Komunikasi Visual (DKV). Dengan adanya konsentrasi ilmu, maka sudah
pasti ada lapangan pekerjaannya.
Sekitar
2007, Om Wahyu Aditya membuka sekolah Animasi pertama kali (Kalau gak
salah) di Indonesia dengan nama Hello Motion. Dan era ini sudah dibilang
dunia Animasi Indonesia mulai bergairah. Dengan adanya beberapa
lapangan pekerjaan di Stasiun Tv, Production House, dll.
Sekarang sudah sangat banyak sekali sekolah Animasi di Negeri kita tercinta ini. Bagaimana Proses Animasi itu bekerja ?
Jika
jaman dahulu kala kita pernah dikenalkan dengan metode gambar sequence
yang digabungkan menjadi Scene dan diputar menjadi film. Makanya bisa
dibayangkan kali yah, durasi film kartun jaman dulu pasti sebentar -
sebentar. Kita kenal Walt Disney, Pixar Studio, dll merupakan studio -
studio Animasi penghasil film era 90 an.
Jika
pada tahun 90 an Animasi masih jadi barang langka dan bisa dipastikan
jarang ada yang mau mengulik softwarenya, sekarang hampir bisa
dipastikan softwarenya sudah barang tentu menjadi incaran para designer -
designer muda.
Masih
sama seperti dulu, autodesk maya, Autodesk 3D Max, Cinema 4D software -
software yang mendominasi untuk pembuatan Animasi. Tapi kini kita sudah
mendengar pula, software pendatang baru yang lumayan canggih, Houdini.
Salah satu karya dari software ini bisa kita lihat pada film Doomsday.
Pada dasarnya ada 4 tahap cara pembuatan Animasi, dan empat - empatnya terbilang lumayan menguras pemikiran.
1. Modelling Character / Artist
2. Texturing Model
3. Rendering
4. Animation
4
tahap itu tidak bisa dianggap mudah, itu karena prosesnya yang lumayan
agak panjang (jika itu untuk perencanaan sebuah film untuk cinema). Awal
pertama kali dilakukan adalah Modelling Character atau Artist.
Contoh Modelling |
Character,
Venue, landscape, semua ada pada tahap modelling. Dimana semua objek
dibuat pada proses modelling. Jika kita melihat sebuah Character yang
bergerak pada suatu tempat, maka tempat itu juga dibuat di Proses
Modelling.
Yang kedua adalah Texturing, pada tahap texturing ini adalah pemberian texture pada objek yang sudah kita modelling sebelumnya.
Pemberian Texture pada Model |
Pemberian Texture pada Furniture |
Setelah
model kita berikan texture, itu bukan serta merta kita bisa melihat
hasil jadinya, sedih yah. Proses buatnya sudah sulit mau lihat jadinya
aja pakai usaha lagi, juara deh. Proses selanjutnya adalah proses
rendering. Dimana proses itu kita akan melihat bentuk jadi dari apa yang
sudah kita buat.
Proses Rendering |
Ada
kepuasan tersendiri memang jika saya membuat satu objek yang berbentuk 3
Dimensi. Kita akan melihat gambar yang kita buat sangat mendekati real.
Dari hasil texturenya, warna, pencahayaan sampai dengan komposisi
gambar yang memang lebih menarik dibanding dengan software software
pengolah gambar lainnya.
Setelah proses rendering selesai, baru kita membuat sebuah pergerakannya yang sering disebut proses pembuatan animasinya.
Proses
pembuatan Animasi untuk film berdurasi 2 menit seperti yang kita lihat
pada film Finding Nemo menghabiskan waktu bertahun - tahun. Memiliki
tantangan tersendiri memang mampu membuat sebuah karya dengan
menggunakan software - software 3 Dimensi ini.
Arie fabian
Comments
Post a Comment