Beberapa kali gue lihat informasi di Sosial media, bahwa aplikasi whats app melebarkan fiturnya dapat melakukan video call. Tapi setelah gue cermati, aplikasi video call itu bukan dari whats app sendiri, alias kita harus install software tambahan yang nantinya akan dihubungkan ke whats app untuk bisa video call.
Buat gue sendiri nggak terlalu senang dengan fitur video call. Beberapa waktu yang lalu pun gue diminta oleh client untuk menginstall Line agar bisa video call sampai sekarang pun gue gak install line. Karena menurut gue, gak begitu nyaman sih pakai video call, lebih baik memang kita ketemu langsung dengan orangnya dibandingkan melakukan video call.
Dan beberapa menit yang lalu gue baca, Merdeka.com merilis sebuah tulisan yang menyampaikan informasi tentang malware yang dibuat untuk bisa melakukan video call pada aplikasi whats app kita. Merdeka.com mengabarkan bahwa aplikasi tersebut sangat merugikan penggunanya karena sebelum menginstal kita diminta untuk memasukkan 10 nomer teman kita untuk dibagikan kepada mereka tentang kabar gembira ini.
Tapi alhasil aplikasi ini dapat melakukan pencurian data pada ponsel kita. Maka dikatagorikan program ini merupakan program yang berbahaya jika kita instal pada ponsel kita.
 |
| Malware berbaya, sebaiknya jangan Anda install |
Buat gue terkecuali memang gue dan client gue berbeda pulau, tapi itu pun gue juga jarang banget menggunakan aplikasi video call. Gue mending telp deh daripada Video Call. Gak tau kenapa, ada perasaan gak nyaman aja untuk melakukan Video Call.
Nah untuk kawan-kawan gue, sebaiknya aplikasi yang akan Anda instal harap diperiksa dahulu. Kalau gue sih, selama itu tidak dirilis oleh si pembuat aplikasi gue biasanya masih kurang bisa percaya. Karena memang gue berfikir, saat sekarang ketika big data menjadi sasaran bagi beberapa perusahaan, maka gue sih memikirkan keamanan data privasi gue sendiri.
Jangan sekali-sekali mencoba-coba untuk mengintal aplikasi yang memang tidak jelas sumbernya. Instalnya gampang tapi dampaknya sangat besar kita bisa dirugikan oleh aplikasi tersebut. Apalagi kalau aplikasi tersebut gratisan, mending kalau gue tunggu aja si pembuat aplikasi merilis informasi bahwa memang mereka sudah membuat aplikasi yang memang kita butuhkan.
Kalau itu bukan dari si pembuat aplikasi, coba melakukan komparasi beberapa testimoni yah minimal dari kawan yang Anda kenal. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak Anda inginkan. Karena kalau gue bisa bilang untuk urusan aplikasi seperti ini, konsumen atau user diminta agar dapat menjaga dirinya sendiri dari kerugian-kerugian yang akan dideranya setelah memang ada niat-niat jahat dari si pelaku pembuat aplikasi tersebut. Seperti yang kita tahu, Pemerintah kita masih banyak harus menyelesaikan PR-nya untuk membuat sebuah regulasi atau minimal filter untuk aplikasi-aplikasi yang beredar pada Playstore kita.
Salam Kreatif,
Arie fabian
Comments
Post a Comment