Lebaran tahun 2016 beberapa waktu yang lalu gue melakukan ritual yang sama dengan kebanyakan umat islam lakukan yaitu mudik. Dimana sekitar dua tahun yang lalu juga gue mudik dengan tujuan yang sama tapi dengan kereta yang berbeda.
Dua tahun yang lalu pun gue mudik menggunakan kereta api, dimana pada saat itu gue menaiki kereta api dengan kelas ekonomi. Dan dua tahun yang lalu juga gue bercerita tentang pengalaman yang memang memiliki kesan tersendiri dengan kendaraan yang bernama kereta api ini.
Nyaman, setidaknya dua tahun yang lalu gue udah sempet gue sampaikan pada blog gue sebelum ini, dimana gue masih kebayang waktu jaman kereta api masih jaman dahulu kala yang beneran Chaos.
Pada tahun ini kebetulan gue mencoba menaiki kelas tatsaka, dimana lagi-lagi gue menceritakan kenyamanannya didalam pelaksanaan penyelenggaraan mudik ditahun 2016 ini. Dimulai dengan pemesanan tiket yang sudah bisa dipesan dari 3 bulan sebelumnya, membuat pemesanan tiket sudah sangat tertib dilakukan.
Calo tiket sekarang sudah semakin gigit jari karena tidak ada lagi daya dan upaya untuk memperdagangkan tiket dengan kedipan mata. Semuanya sudah menggunakan Online, dan orang sekarang ini sudah berebut tiket dengan menggunakan PC, Laptop, Handphone, Tablet atau apapun namanya asal bisa membuka website kereta api.
Setelah memesan kita tinggal membayar, bisa melakukan Atm atau gerai-gerai yang ditunjuk oleh Kereta Api seperti : Indomaret, Alfa dan sebagainya. Lalu setelah membayar maka Anda bisa menginput kembali melaui websitenya dan tinggal print.
Sampai stasiun sebelum berangkat, Anda bisa boarding pas dan menimbang barang bawaan Anda. Dimana satu penumpang diberikan jatah 2 KG untuk bisa dibawa menggunakan kereta. Dengan begini tidak ada lagi penumpang yang rebutan tempat untuk menyimpan barangnya masing-masing.
Kesan pertama begitu naik kereta api sekarang adalah, bersih. Rapih dan wangi menjadi kesan selanjutnya. Dimana gue membawa 2 anak gue menggunakan kereta api ini sangat nyaman sekali. Gue sempat berbincang dengan bagian yang bersih-bersih, bahwamana mereka sekarang harus menggantikan semua perlengkapan kereta satu hari sekali. Sampai-sampai karpet saja, mereka diberikan nama sesuai dengan nama hari.
Coba-coba merokok deh mas, dia bicara sama gue, lalu gue bertanya apa kira-kira sangsinya, ternyata sangsinya adalah diturunkan distasiun berikutnya. Buahahahahahahahahahahahahahahaha ......
Tapi walaupun gue perokok, gue tetep bisa memahami dengan aturan yang dibuat oleh kereta api ini. Karena apapun itu yang namanya untuk kebaikan bersama gue selalu setuju. Karena memang kalau mau tertib sudah pasti ada yang dikorbankan, karena kalau semuanya dibiarkan tertib itu tidak akan pernah terwujud kayak sekarang ini.
Cuma ada tips nya bisa merokok, yaitu menunggu kereta bersandar yang agak lama distasiun tertentu. Kalau lo mau ngobrol sama para pekerja, baik resto kereta, tukang tagih karcis atau apapunlah petugas diatas kereta, maka dia langsung kasih tahu kegue kalau kereta akan bersandar lama.
Seinget gue ada 2 stasiun dari Jakarta ke Jogja dimana kereta bersandar lama. Nah kita bisa turun dari kereta langsung bisa ngebul ditempat yang sudah disediakan. Amaaaaaaaaan ....
Kalau 2 tahun lalu gue masih nemuin tuh, puntung rokok disetiap sambungan gerbong, tapi tahun ini beneran gak ada loh, termasuk dikamar mandi.
Nah tahun ini gue berangkat ber-enam. Lalu gue beli tiketnya 8, itu gue siapkan buat kedua anak gue agar bisa tidur. Jadi keduanya memiliki masing-masing satu tiket dewasa. Biar mereka bisa tidur puas kalau memang lelah diperjalanan.
Tapi walaupun gue perokok, gue tetep bisa memahami dengan aturan yang dibuat oleh kereta api ini. Karena apapun itu yang namanya untuk kebaikan bersama gue selalu setuju. Karena memang kalau mau tertib sudah pasti ada yang dikorbankan, karena kalau semuanya dibiarkan tertib itu tidak akan pernah terwujud kayak sekarang ini.
Cuma ada tips nya bisa merokok, yaitu menunggu kereta bersandar yang agak lama distasiun tertentu. Kalau lo mau ngobrol sama para pekerja, baik resto kereta, tukang tagih karcis atau apapunlah petugas diatas kereta, maka dia langsung kasih tahu kegue kalau kereta akan bersandar lama.
Seinget gue ada 2 stasiun dari Jakarta ke Jogja dimana kereta bersandar lama. Nah kita bisa turun dari kereta langsung bisa ngebul ditempat yang sudah disediakan. Amaaaaaaaaan ....
Kalau 2 tahun lalu gue masih nemuin tuh, puntung rokok disetiap sambungan gerbong, tapi tahun ini beneran gak ada loh, termasuk dikamar mandi.
Rapih, tertib dan nyaman |
Alhasil anak gue bisa lempengan deh tuh tiduran dan gak rewel, karena memang bangkunya bisa diputar menjadi berhadapan kalau memang kereta tatsaka ini. Jadi gue bisa mengawasi dari bangku depannya.
Sama satu lagi, colokan listrik yang ada disetiap tempat duduk, ini kuncinya sih. Jadi gue sepanjang perjalanan bisa main game dan browsing sampai bego.
Kalau saja bisa ditambahkan untuk kereta api pasti lebih keren, apa yah kira-kira :
1. Wifi
2. Makanan
3. Kopi
Untuk yang kemarin gue naikin kurangnya dua itu tuh. Kalau saja didalam kereta ada wifi-nya wah makin seru lagi pasti perjalanannya. Karena memang jujur aja untuk kartu yang gue pakai ada didaerah tertentu mati sinyal alias koneksinya drop.
Jadi mungkin kereta api bisa bekerja sama dengan provider yang memang kuat sinyal untuk daerah yang dilewati agar memang memberikan kenyamanan yang lebih kepada penumpangnya. Lalu yang kedua adalah makanan. Dimana memang kereta api sudah bekerja sama dengan resto tertentu seperti D'cost kalau kemarin yang gue dapati, cuma sayang, makanan itu jumlahnya terbatas.
Gue gak tau juga sih, karena memang 2 tahun yang lalu, gue masih mendapati makanan bukan dari d'cost tapi jumlahnya lebih banyak. Karena jujur, kalau kita dalam perjalanan panjang begini, terkadang suka iseng. Kalau iseng kan kita suka khilaf makan 2 piring, minum banyak, dan sebagainya. Apalagi buat yang perokok, kalau udah gak merokok pasti daya makannya lebih sering.
Jadi yang berhenti merokok itu bisa jadi gemuk bukan karena berhentinya tapi karena isengnya makan dan nyemil (mulai hilang fokus).
Beberapa kali kemarin gue mau beli makanan sudah kehabisan jadi bingung, laper dikereta kan gak bisa request berhenti dulu buat beli makanan.
Sama satu lagi deh, kopi hitamnya gak enak. Mending pakai Kopi Sachet-nya kapal api deh, daripada kopi hitam yang disuguhin kemarin dikereta.
Tapi apapun itu gue tetap puas sama pelayanan dan kenyamanannya (diplomatis). Sukses teruslah buat Kereta Api, kembangkan terus kreatifitasnya dan profititas. Karena kemarin gue dipaksa untuk nonton iklan pada placement TV didalam kereta Api yang gue naikin.
Salam Kreatif,
Arie fabian
Kalau saja bisa ditambahkan untuk kereta api pasti lebih keren, apa yah kira-kira :
1. Wifi
2. Makanan
3. Kopi
Untuk yang kemarin gue naikin kurangnya dua itu tuh. Kalau saja didalam kereta ada wifi-nya wah makin seru lagi pasti perjalanannya. Karena memang jujur aja untuk kartu yang gue pakai ada didaerah tertentu mati sinyal alias koneksinya drop.
Jadi mungkin kereta api bisa bekerja sama dengan provider yang memang kuat sinyal untuk daerah yang dilewati agar memang memberikan kenyamanan yang lebih kepada penumpangnya. Lalu yang kedua adalah makanan. Dimana memang kereta api sudah bekerja sama dengan resto tertentu seperti D'cost kalau kemarin yang gue dapati, cuma sayang, makanan itu jumlahnya terbatas.
Gue gak tau juga sih, karena memang 2 tahun yang lalu, gue masih mendapati makanan bukan dari d'cost tapi jumlahnya lebih banyak. Karena jujur, kalau kita dalam perjalanan panjang begini, terkadang suka iseng. Kalau iseng kan kita suka khilaf makan 2 piring, minum banyak, dan sebagainya. Apalagi buat yang perokok, kalau udah gak merokok pasti daya makannya lebih sering.
Jadi yang berhenti merokok itu bisa jadi gemuk bukan karena berhentinya tapi karena isengnya makan dan nyemil (mulai hilang fokus).
Beberapa kali kemarin gue mau beli makanan sudah kehabisan jadi bingung, laper dikereta kan gak bisa request berhenti dulu buat beli makanan.
Sama satu lagi deh, kopi hitamnya gak enak. Mending pakai Kopi Sachet-nya kapal api deh, daripada kopi hitam yang disuguhin kemarin dikereta.
Tapi apapun itu gue tetap puas sama pelayanan dan kenyamanannya (diplomatis). Sukses teruslah buat Kereta Api, kembangkan terus kreatifitasnya dan profititas. Karena kemarin gue dipaksa untuk nonton iklan pada placement TV didalam kereta Api yang gue naikin.
Salam Kreatif,
Arie fabian
Comments
Post a Comment