Merencanakan Gambar untuk membidik Segmen


Membuat sebuah desain yang baik kalau menurut gue juga harus melalui sebuah proses dimana kita harus merencanakannya terlebih dahulu. 


Agar akhirnya sebuah Desain yang kita buat bisa berkomunikasi kepada audiens yang kita tuju. Maka dari itu penting buat gue untuk mengetahui siapa audiens yang dituju sebenarnya. Pada segmentasinya biasanya bisa berdasarkan umur, keputusan membelinya atau kemampuan membeli. 

Sebuah gambar yang direncanakan dengan baik maka akan menghasilkan sebuah komunikasi yang baik juga kepada audiensnya. Gue ambil contoh produk yang gue pajang diatas, dimana mereka menentukan gambar yang digunakan adalah karakter dari Disney. 

Memang kalau memang terkait dengan karakter yang memiliki lisensi, maka tidak akan sembarang kita bisa membuat desainnya. Kita perlu approval desain yang akan kita letakkan didalam produk kita sendiri. Gue pernah ngalamin menggunakan desain karakter dari Disney. 

Ada guide yang harus kita ikuti untuk membuat sebuah komposisi desainnya. Tapi terlepas dari teknis itu, kita bisa melihat desain diatas sangat efektif sekali dalam mengambil hati dari anak gue. Begitu melihat gambar dari Elsa Frozen ini, maka tak peduli apa itu produknya dan gak tau mungkin itu untuk apa, yang penting beli ..... 

Strategi Visual dengan menggunakan Karakter Disney
Nah, kalau sudah begini keputusan membeli ada disiapa ? yang bener bukan gue jadinya, melainkan anak gue. Walaupun gue yang mengeluarkan uang, tapi gue udah gak punya lagi penolakan terhadap produk yang sudah digerung-gerung sama anak gue ini. Mau gak mau jadinya yah harus beli. 

Strategi Visual dengan menggunakan Karakter Disney
Jadi deh visual diatas berhasil merebut hati konsumennya dengan meletakkan sebuah karakter dari Disney ini. Setidaknya seperti itulah sebuah visual bekerja, dan gue juga pernah bicarakan pada saat diskusi, bukan sekedar berani mengambil lisensi saja, lalu kita akan meraih hati konsumen, semuanya tetap harus dipelajari terlebih dahulu. 

Kalau memang karakter tersebut sudah tidak lagi happening, maka akan sangat sulit sekali kita bisa meraih hati konsumen apalagi kalau berbicara segmennya adalah anak kecil yang memang masih mengandalkan moment-moment tertentu. 

Coba aja deh, seumpama lo nekat membeli lisensi karakter Snoopy yang tidak sedang happening pada saat ini, maka belum tentu produk itu akan mudah dikenal oleh anak sekarang. Kecuali kepada ibunya atau memang ayahnya yang punya kenangan dengan karakter Snoopy tersebut, tapi itu pun biasaya tidak mudah diterima oleh anaknya, alias akan ada penolakan. 

Gue udah pernah coba itu masalahnya, hasilnya yah gitu, dia (anak gue) nggak mau menerima produk itu walaupun sudah dibeli. Dan jadinya produk tersebut tidak bakalan habis, dan tidak terjadi Repeating untuk pembelian. 

Merangkul audiens dengan visual bisa dikatakan tidak sulit tapi juga tidak mudah. Kalau gue bilang harus ada Attachment yang akan kita sampaikan. Bukan sekedar ''Catchy'' atau memang keren semata. Dibutuhkan eksplorasi yang lebih dalam lagi untuk meletakkan sebuah gambar, Sebuah warna dan sebuah komposisi dari desain itu sendiri. 

Jadi ketika Anda memajang desain tersebut, yang dirasa oleh audiens Anda seperti menarik-narik mereka untuk melihat dan merasakan sebuah chemistry kepada produk Anda. Itu sih tujuan visual kalau menurut gue. 

Dan maka jadi deh, semua isi barang anak gue, penuh dengan karakter disney pada film Frozen, lihat deh gambar dibawah : 

Olaf diletakkan disamping Macbook gue
"Itu buat nemenin Ayah kerja" kata anak gue.....






Salam Kreatif, 
Arie fabian

Comments