Hidup Itu Mencatat


Hidup ini buat gue hanyalah sebuah catatan. Karena setiap fase yang kita jalankan dikeseharian kita adalah catatan akan hidup kita sendiri. 

Catatan menurut gue pada jaman dahulu ada dua, diingat dan ditulis. Bagi orang yang ingatannya bagus, maka mereka lebih senang mencatat semua kejadian melalui ingatannya. Cuma pertanyaan gue, sebanyak apa yang bisa lo ingat dengan ingatan lo ? 

Lo bisa ingat hari apa lo jatuh sakit yang pertama kali ? pasti banyak yang terlewatkan, maka dari itu gue lebih menulis dan mencatat. Karena memang terkadang apa yang kita anggap hari ini tidak penting ternyata bisa menjadi sangat penting diesok kemudian hari. Gue sering sekali mengalami hal seperti itu. Dan jika kita memiliki catatan kita dari waktu ke waktu maka kita akan dengan mudah membuka kembali lembaran informasi yang kita tulis sendiri untuk kita jadikan acuan dari beberapa kesalahan yang sudah kita lakukan pada waktu yang lalu. 

Gue menulis dari tahun 1995, dimana catatan itu masih tersimpan rapih didalam sebuah lemari yang sesekali gue buka untuk selalu mengingat kesalahan apa yang pernah gue buat ditahun-tahun yang lalu. Banyak sekali manfaatnya, bahkan sampai sekarang. 

Bahkan sesekali gue lebih percaya sama apa yang gue catat dibandingkan dengan orang lain catat (buku). Karena tingkat akurasi catatan gue lebih tepat dibandingkan dengan buku-buku tentang orang yang sukses. Walaupun gue suka juga membaca buku-buku biografi dari orang-orang yang memang sudah sukses pada saat ini. 

Tapi dalam membaca buku orang-orang sukses tersebut, terkadang kita tidak memiliki sebuah perasaan yang mendalam atas peristiwa yang telah mereka lalui, itu sangat berbeda dengan kita membaca tulisan kita sendiri pada saat beberapa waktu yang silam kita melakukan hal-hal yang bodoh. 

Ketika gue membaca tulisan gue, maka akan jelas terekam, akan suasana, kondisi, yang akan melukiskan perasaan yang mendalam atas apa yang sudah kita pernah lewati pada masa itu. Maka dengan begitu kita lebih mudah cepat mengerti, dibandingkan gue membaca tulisan orang lain. 


Pada saat belakangan ini kita punya medium baru dalam hal mencatat, yaitu pada blog ini. Nah gue seneng banget, karena media ini membuat gue lebih simple dalam membuat sebuah catatan. Kalau gue tulis di blog gue, maka buku didalam lemari gue gak akan bertambah, dan kita tidak lagi harus menunggu esok hari, karena catatan gue didalam blog ini bisa gue buka setiap saat.

Makanya kalau buat gue, bodo amat blog gue mau dibaca oleh orang lain atau tidak, tapi syaratnya minimal sekali bisa berguna buat diri gue sendiri. Karena yang mengalami peristiwa dan kejadiannya pastinya gue, bukan orang lain para pembaca blog ini.

Kalau memang akhirnya bisa memberikan manfaat buat orang lain (pembaca dari blog gue ini) yah gue tetap bersyukur tentunya, karena memiliki manfaat. Kekuatan catatan itu membantu kita dalam menguatkan pemikiran kita. Karena memang setiap kali kita mencatat, apa yang dicatat akan kembali diingat, dan ketika mengetik atau menulis akan mengingatkan untuk yang kedua kalinya. Apalagi ketika kita membaca, itu menambah ingat kita untuk yang kesekian kali, tergantung kita berapa kali membacanya.

Buat gue, salah itu mutlak pasti pernah dilakukan oleh siapapun termasuk dari diri gue sendiri. Buat gue hidup ini selalu belajar, maka sayang banget kalau pelajaran yang kita dapat hari ini tidak segera dicatat kedalam media apapun jenisnya. Karena memang menurut gue, setiap harinya mulai kita bangun sampai kita tidur kembali, gue sendiri selalu bilang pasti menemukan sesuatu yang indah, sesuatu yang menjengkelkan, suatu kesalahan, suatu hal yang memang luar biasa, sesuatu, sesuatu dan sesuatu.

Rugi rasanya kalau kita tidak mengamati itu semua didalam hidup kita. Buat gue udah gak punya waktu untuk mengurusi permasalahan orang lain, karena memang ternyata permasalahan diri kita sendiri ternyata kalau gue renung-renungkan banyak loh. Baik masalah yang ada pada jasmani kita maupun masalah yang ada pada rohani gue.

Maka dari itulah pentingnya sebuah catatan untuk membantu gue mengingat atas persoalan-persoalan yang sudah berlalu numpang lewat dimasa gue yang sudah lampau. Dan kalau gue lihat kembali, itu akan menjadi sangat indah, walaupun itu isinya adalah kebodohan gue yang udah perbuat. Gue jadi semakin tahu, semakin tahu dan akhirnya semakin yakin kalau ini itu adalah begini dan itu adalah begitu.

Maka gue bilang, hidup itu adalah mencatat.




Salam Kreatif,
Arie fabian

Comments