Cerita gue tentang Adobe Ilustrator dan Corel Draw


Pertanyaan yang terus berulang tentang, mana yang lebih baik, Adobe atau Corel ?

Jawaban gue selalu Adobe, karena memang gue menggunakan Adobe. Jadi gini, kembali kepada tahun 2001 yang silam, software ini memang terus head to head dalam mengambil hati para pekerja graphic. Dimana pada saat itu terlihat corel banyak menguasai pasar dibandingkan dengan Ilustrator itu sendiri. 

Pada tahun itu malahan ada 3 yang bersaing ketat, yaitu : Makromedia Freehand, Adobe Ilustrrator dan Corel Draw sendiri. Jujur saja, pada era tahun itu, Adobe ilustrator memiliki kelas tersendiri. Dimana Adobe Ilustrator hanya dimiliki oleh orang yang menggunakan Machintosh. Karena memang Adobe Ilustrator ini jarang sekali yang menggunakan di PC. 

Malah pada saat itu, hampir semua para pekerja Grafis pada percetakan rata-rata menggunakan Software Freehand dan Corel draw. Jadi kalau jaman dulu itu masih terbagi dua segmen, dimana Ilustrator biasanya digunakan untuk para pekerja grafis kelas atas, dan Corel Draw biasanya digunakan untuk segmen tengah dan bawah. 

Sedangkan gue sendiri sebenarnya bukan ingin dibilang segmen atas, karena memang dari tahun 2001 sampai sekarang tetap konsisten memegang software Adobe Ilustrator, atau bahkan Adobe Family yang lainnya (Indesign, Photoshop, After Effect, Priemer). Karena pada saat itu orang yang mengajarkan gue ditahun 2001 memang hanya bisa menggunakan Ilustrator.  Jadilah gue lebih senang menggunakan Adobe Ilustrator. 

Adobe Ilustrator
Sempat gue mau belajar Corel pada 2 tahun berikutnya (2003), tapi upaya gue belajar tidak membuahkan hasil. Karena memang pada saat itu, gue lebih tertarik kepada dunia printing dalam menggunakan software grafis dibandingkan kebutuhan lainnya. 

Gue tertarik membuat sebuah desain yang kreatif untuk media printing, seru menurut gue. Dimana gue bisa merencanakan sebuah bentuk akhir, gue bisa merencanakan sebuah desain pada medium kertas yang sangat banyak sekali jenisnya, dan sialnya pada tahun itu semua para pekerja grafis di percetakan lebih memiliki software Corel dan Freehand. 

Karena belajar nggak bisa-bisa, maka akhirnya gue kuatkan tekat untuk terus mendalami Adobe Ilustrator. Gue kejar dan cari tahu apa itu corel, dan bagaimana mengejar apa yang corel bisa dengan menggunakan Ilustrator. Cuma pada saat itu gue mentok pada teknik raster yang memang tidak bisa dikerjakan pada software Adobe Illustrator. 


Jadi bisa gue bilang pada saat itu, adobe family terlanjur lahir di Machintosh dan corel memang lahir di PC. Jadi memang tidak bisa disalahkan para pekerja grafis pada percetakan itu menggunakan Corel karena memang lebih banyak menggunakan PC yang masih terbilang user friendly pada windowsnya dibandingkan Apple. 

Sementara pada saat itu gue juga masih kerja menggunakan PC, karena memang gue gak kebayang ribetnya menggunakan Mac.Tapi tetap gue cari Adobe Illstrator (AI) untuk PC. Agak susah, karena memang pada saat itu adobe tidak mengeluarkan paket seperti sekarang. Kalau sekarang Adobe sudah ada paketan satu DVD untuk semua Adobe. Kalau jaman dulu gue nyari masih satu-satu CD untuk keperluan grafis gue.

Nah baru gue bicarakan masalah perbedaannya kedua software ini, intinya untuk hasil kedua sofware ini tidak beda. Sama-sama mengeluarkan output Vector untuk gambar desainnya. Dan keperluan pekerja grafis menggunakan software ini sama-sama untuk membuat file vector. Dimana sebuah File yang dibuat untuk pengerjaan logo, pembuatan karakter kartun dan sebagainya.

Jadi gue bilang gue lebih milih AI dibandingkan Corel hanya karena berdasarkan kebiasaan pegang saja. Bukan gue bilang corel lebih jelek dibandingkan dengan AI, tidak sama sekali. Gue punya sahabat karib, dia sangat mengaggung-agungkan Corel, dan dia hebat jika menggunakan corel, tapi pada saat gue bukain AI, maka dia bekerja akan 10 kali lipat lebih lama dibandingkan di corel.

Nah akhirnya hanya pada tingkat efektifitas waktu pengerjaan saja. Begitu juga dengan gue, dikasih software Corel akan 10 kali lipat lebih lama dibandingkan gue mengerjakan lewat AI. Karena memang Tools kedua software ini memiliki perbedaan yang signifikan. Dan buat gue yang paling mendasar beda, pada bagian Pen tool.

Dimana Pen Tool pada Corel sangat berbeda sekali dengan AI. Kalau melihat orang yang bekerja dengan Corel, gue kagum banget melihat dia menggunakan Pen tool dengan kecepatan yang dia miliki. Pen Tool Ilustrator sama dengan pen Tool Photoshop. Jadi menurut gue kalau gue menggunakan photoshop maka lebih erfisien gue menggunakan AI untuk software Vectornya. Jadi cuma itu saja.

Tapi belakangan ini yang gue cukup bingung, hampir semua pekerja grafis pada percetakan sudah mulai menggunakan AI dibandingkan dengan Corel. Kalau gue lihat ada semacam kebanggaan tersendiri jika mereka (pekerja grafis percetakan) menggunakan AI.


Dan beberapa statement dari mereka sering gue dengar, kalau menggunakan corel maka warna pada cetakannya akan turun. Jujur gue gak tahu secara detail tentang presentase turunnya warna pada hasil akhir dipercetakan, karena memang gue gak bisa menggunakan corel. Tapi setidaknya mereka para pekerja grafis dipercetakan banyak yang berbicara seperti itu kegue.

Masalah raster, pada teknik cetakan sekarang ini sudah tidak digunakan lagi. Raster itu hanya mengakali mesin dua warna untuk mencetak sparasi. Kalau sekarang sudah hampir semua percetakan sudah memelihara mesin GTO 4 warna, jarang sekali menemukan mesin yang pisah warna.

Tapi lagi-lagi gue tidak memojokkan software corel itu sendiri. Gue yakin kalau memang mereka para pengguna Corel sudah pasti tahu bagaimana cara mengantisipasi turunnya warna pada saat sebelum pra cetaknya.

Mereka bisa menaikkan warnanya terlebih dahulu pada saat pra cetak agar bisa mendapatkan hasil yang sesuai pada saat hasil akhir dari printingnya nanti.

Setidaknya begitulah pengalaman gue dari tahun 2001 sampai sekarang dengan kedua software ini. Gue salut sama corel, dia tetap konsisten terus melakukan inovasi sampai saat ini. Berbeda dengan makromedia Freehand yang menyerah dan akhirnya diakusisi oleh Adobe.

Jadi jawabannya mana yang lebih baik antara keduanya (AI dan Corel), maka jawabannya, tergantung guru Anda. He he he he ....




Salam Kreatif,
Arie fabian

Comments