Cara mengelola Youtube menjadi sebuah media.

Berbicara tentang media, saat ini Perusahaan memang harus memiliki media yang mana memang akhirnya dibutuhkan untuk publikasi dan berujung promosi mereka. Tapi, banyak dari mereka yang tidak mengerti bagaimana mengelola media ini yang akhirnya menjadi ujung tombak publikasi mereka. Kali ini gue akan coba buka rahasianya. 

Kita memiliki media sosial saat ini yang bisa kita gunakan untuk memaksimalkan publikasi. Nah, berbicara tentang publikasi, banyak yang tidak bisa membedakan mana publikasi mana promosi. Publikasi dan promosi adalah dua hal yang berbeda. Pertama kali gue ngajuin konsep kepada sanggar Ananda ini, dimana sebuah sanggar yang sudah berdiri 36 tahun, mereka masih bingung mengelola sosial media mereka. 

Gue berikan konsep, bahwa media sosial mereka bisa sangat efisien jika memang mengerti mengelola komunikasi publiknya. Nah, maka dari itu, gue berikan mereka perencanaan bagaimana publikasinya dan bagaimana promosinya. 

Pertama-tama gue membuat Akun instagramnya terlebih dahulu. Gue buatlah instagramnya dengan nama Sanggar Ananda TV.


Nah, setelah instagramnya sudah gue buat, maka selanjutnya adalah Youtube Channelnya. Dengan nama yang sama yaitu Sanggar Ananda TV. Nah, kedua media ini memang harus saling berkesinambungan untuk membuat pola komunikasi yang dibutuhkan oleh Audiensnya. Dimana kalau gue melihat, sanggar ananda ini target yang gue bidik adalah ibu-ibu, karena memang ibu-ibu yang akan memutuskan untuk anaknya ikut latihan di Sanggar Ananda ini. 

Maka, gue mengatur strategi komunikasinya, gue akan menunjukkan hasil-hasil yang di kerjakan oleh sanggar Ananda dan memang memberikan informasi apa saja pelajaran yang diberikan di sanggar Ananda ini. Beserta dengan manfaatnya bagi anak-anak bila masuk sanggar Ananda. Nah itu gue namakan publikasi bukan promosi. Kerjakan publikasi dengan benar, maka seharusnya promosi akan ikut didalam publikasi tersebut. 

Sanggar Ananda sering sekali mengadakan event di Mall-mall, maka itu bisa gue bilang adalah output dari sanggar Ananda. Key massage nya adalah anak yang berlatih di Sanggar Ananda akan dididik untuk menjadi anak yang berani tampil, berani mempresentasikan dirinya, dan menurut gue ini sangar dibutuhkan untuk modal anak-anak saat ini. 

Kalau menurut gue, anak-anak saat sekarang ini, selain ilmu formal, non formal dan keberanian menjadi sangat penting bagi bekal mereka di masa depannya. Kita bisa melihat, bagaimana seorang yang sangat pintar tapi tidak bisa merepresentasikan dirinya, maka dia tidak bisa outstand untuk menyampaikan idenya mereka. Itulah yang menjadi konsen gue untuk mengelola media mereka. 

Pada Instagram gue berikan materi publikasi tentang : 
 

Nah, kita bisa lihat, beberapa materi publikasi yang gue bikin, gue menerangkan bahwa proses belajar mengajar di Sanggar ananda, sampai dengan output dari sanggar Ananda yang perform di luar atau pada saat acara. Nah, untuk full event tayangannya, gue berikan di Youtube Channelnya. 

Pada youtube Channelnya gue berikan beberapa program : 

1. Program Showcase 

2. Program Kepo-in Sanggar Ananda 

3. Program Boring (Obrolan Sharing)

Ketiga program itu merepresentasikan dari sanggar Ananda secara publikasinya. Ini kita masih bicara tentang publikasi, belum promosi yah. Nah, pada program showcase kita tayangkan tentang event dari sanggar Ananda ini. Dimana kita tampilkan tayangan full dari awal sampai selesai, penampilan tari, dance, fashion Show, dll. Nah, kalau liat di Youtube Channel Sanggar Ananda TV  maka kita bisa lihat showcase yang ditampilkan oleh sanggar Ananda. Inilah publikasi yang harus audiens tahu, bahwa output dari belajar di Sanggar Ananda adalah showcase ini. Dimana anak-anak menjadi berani diatas panggung untuk perform dan memang manggung. Percaya diri. 

Program kedua adalah Kepo-in sanggar Ananda. Pada program ini, kita menunjukkan bahwa, pengajaran di sanggar Ananda, dan aktifiitas dari Sanggar Ananda itu sendiri. Mulai memberikan informasi bahwa sanggar Ananda sering membuat film layar lebar, bahwa kegiatan belajar mengajar di sanggar Ananda, dan informasi sanggar Ananda membuka cabang-cabang baru dimana saja. Ini materi publikasi yang kedua. 

Program yang ketiga adalah Boring (obrolan sharing). Disini kita akan memperlihatkan dan memanggil semua alumni sanggar yang pernah belajar di Sanggar Ananda. Ini menurut gue materi publikasi yang memang harus publik tau. Kalau selama ini, publik kenal alumni sanggar itu ada olga dan ruben, maka gue akan memperkenalkan lebih banyak lagi alumni sanggar yang lainnya yang memang gak kalah keren dan sudah banyak membuat karya diluar sana, dan ilmu sanggar sangat berguna untuk proses berkreatif mereka. 

 





Nah itulah publikasi yang memang kita harus sampaikan kepada publik. Dimana kita harus jeli memberikan informasi tentang produk knowledge kita dengan soft agar tidak dicurigai seperti hard selling. Lalu pertanyaannya, dimana promosinya ? 

Nah kita bisa lihat nih : 


 

Satu bulan ini hampir 10 yang sudah dm ke Instagram Sanggar Ananda tv untuk menanyakan, bagaimana caranya masuk sanggar ananda TV. Itu berarti Konsep gue sudah bekerja, publikasinya sudah maksimal tinggal di genjot lewat promo dan memang dibesarkan lagi. Nah, publikasi yang baik akan menghasilkan promosi. Itu kuncinya. Kalau menurut gue, kalau memang mengelola komunikasinya dengan benar, maka akan berujung promosi dengan sendirinya. Kalau memang komunikasinya tidak berjalan dengan mulus, maka kita akan dicurigai sebagai jualan keras (Hard Selling). 

Saat ini, orang di Sosial media, tidak mau melihat orang yang berjualan keras (Hard Selling). Dimana kita bisa kemas komunikasi kita menuju soft selling. Ini merupakan hal yang memang disenangi oleh para pegiat dari sosial media. Fokus pada materi publikasi yang benar, maka akan menghasilkan promosi yang baik. 

 

TENTANG ANGKA.

Banyak yang bilang, kok IG sanggar Ananda TV followernya baru segitu ? selama sudah satu bulan dipegang oleh gue. Nah, gue bilang gini nih, gak usah terpengaruh dengan angka yang besar, kalau memang engagement nya tidak terjadi maka angka yang besar tidak akan memiliki pengaruh apa-apa. Dengan angka 400 orang follower yang ada di sanggar Ananda TV, tapi semuanya rasanya dekat dengan kita, mereka memposting dan memberikan tag ke IG kita, lalu mereka membuat story dan tag ke kita, maka gue bilang itu jauh lebih berharga dibandingkan 1 jt follower tapi tidak punya interaksi apa -apa kepada kita. Jadi, gak usah terganggu dengan angka-angka yang besar, tapi konsentrasilah kepada interaksi follower Anda kepada sosial media yang Anda pegang. 

Kalau memang interaksi sosial media anda bagus, maka mereka sendirilah yang akan promosikan instagram Anda kepada teman, kerabat mereka. Dimana kita akan terus menjalin komunikasi bersama mereka. 


AJAK MAIN FOLLOWER ANDA.

Kalau kita berbicara tentang sosial media. Maka kita akan berbicara ini adalah sebuah media yang memang dilihat oleh banyak orang termasuk audiens atau follower Anda didalamnya. Maka dari itu, hindari sebuah komunikasi yang berbicara hanya tentang Anda. Kita tidak berbicara tentang kita, tapi usahakanlah kita berbicara tentang Mereka. 

Karena media yang gue bangun ini adalah sebuah media yang gue tujukan kepada ibu-ibu atau para mommy, maka gue akan banyak berbicara tentang mereka. Ajak main follower Anda dengan memberikan ruang-ruang interaksi yang memang bisa mengembangkan komunikasi bersama. Itulah kunci dari keberhasilan komunikasi publikasi sebuah media. 

Gue sering banget mengundang mereka untuk mengirimkan video tentang anaknya, maka mereka akan dengan senang hati mengirimkan video anaknya mereka kepada kita, lalu kita postinglah anak mereka di Sosial media Sanggar Ananda TV, itu akan membuat sang Ibu senang banget dan akhirnya memberi tahu kepada teman-temannya kalau anaknya ada di Sanggar Ananda TV. 

Itulah interaksi yang gue bilang tadi. Jadi, kalau menurut gue, komunikasi jauh lebih penting dibandingkan dengan bicara design yang bagus, tertata rapih, tematik, dan sebagainya, desain yang keren tanpa strategi komunikasi yang benar tidak akan menciptakan interaksi apa-apa.  


Berikan informasi yang dibutuhkan oleh mereka, jangan egois memaksakan memberikan informasi tentang keunggulan kita yang tidak related sama sekali kepada mereka. Apapun judulnya kita mencari awarness mereka bukan kita mau main jago-jago-an seolah-olah kita lebih tau dari mereka. gak usah memaksa kalau orang harus mengerti kalau kita itu bisa, tapi usahakan masuk kedalam fikiran mereka dan biarakan mereka yang bicara dalam hati mereka kalau kita memang mampu dan bisa. maka dengan begitu mereka akan mengafirmasikan diri mereka agar anak mereka harus masuk ke tempat kita. Jadi jangan memaksa, buatkah soft semuanya, buatlah seolah-olah kalau kita tidak sedang menggurui mereka, buatlah semua kita bersama dengan mereka, dengan begitu mereka akan menerima kita dengan sepenuh hati. Jika kita sudah diterima dengan sepenuh hati, maka kita tidak perlu repot-repot lagi meyakinkan mereka tentang apa yang kita jual, mereka akan mendefinisikan sendiri apa yang kita jual. 

Setidaknya itulah yang harus kita kerjakan untuk mengelola sebuah media dimana media itu akan menjadi publikasi buat para audiens kita. 

 

Semoga artikel gue memberikan manfaat buat kalian semua. terima kasih sudah berkunjung ke blog pribadi gue. Salam kreatif, 


#ariefabian

Comments