Produk Cina Mengkonversi Kekurangan menjadi kelebihan pada Produk Media Luar Ruang-nya


Selamat menjalankan Ibadah Puasa bagi para pembaca umat Muslim pada blog gue, dan selamat berbuka puasa yah sob. Kali ini gue mau ngomong permasalahan konversi dari sebuah kekurangan yang akhirnya menjadi sebuah kelebihan dari pelajaran Invansinya Cina masuk kedalam media luar ruang. Seperti apa kira-kira, yuk kita ihat postingan gue dibawah. 

Pada tahun 1992, gue punya paman yang memang bermain didunia Advertising dan Beliau memiliki usaha Advertising dengan nama Nuansa pada saat ini. Dimana gue udah pernah ikut dalam proses pemasangan Billboard yang dia lakukan, pada saat itu titiknya ada didaerah Puncak.

Lalu pada tahun 1999 gue mulai belajar dari beberapa orangnya Paman gue, karena memang Paman gue meninggalkan kita semua pada beberapa tahun sebelumnya. Dan akhirnya setelah gue berkenalan dengan beberapa kawan dari Paman gue tersebut.

Pada saat itu gue masih inget bener, dimana Billboard masih menjadi barang material Branding yang sangat mahal sekali biayanya. Dan kalau bicara Billboard pada saat itu, maka kita akan dihiasi dengan made in German atau Swiss.

Itu pertanda bahan dan mesin pada saat itu banyak didominasi oleh mesin German dan Bahan material printingannya adalah German. Pada saat itu belum ada barang Fleksi Cina, yang ada bahan fleksi itu sangat mahal sekali harganya. Karena memang tinta, mesin dan bahan fleksinya made in German.

Awal 2000 mulai masuk beberapa barang dari Cina, mulai dari Mesin sampai dengan Fleksinya. Hanya saja saat itu masih belum banyak yang melirik, dan selalu beranggapan bahwa membuat display Billboard harus menggunakan Bahan Fleksi German, Karena memang daya tahan dari bahan ini cukup awet dan tahan lama.

Pada saat itu bahan dan tinta bisa bertahan sampai dengan 4 - 5 tahun lamanya. Cuma memang masalah biaya sangat mahal sekali. Nah awal dari 2008, gue inget bener, bahan-bahan dari Cina mulai masuk menjadi kompetitor dari bahan-bahan German ini. Alhasil malah sekarang Mesin Digital Printing Fleksi German hampir sulit kita temui pada saat ini. Dimana-mana Cina dan Jepang yang mulai bercokol pada setiap digital printing.

Itu disebabkan karena, jarangnya permintaan menggunakan Bahan dan Material German karena memang biayanya mahal jika menggunakan bahan tersebut. Kalau dulu Visual Billboard kita bisa lihat dipinggir jalan cuma satu kali seumur hidup, maka sekarang tidak demikian adanya dengan sekarang.

Dengan menggunakan bahan Cina atau Korea, kita bisa melihat Billboard dapat berganti gambar bahkan sampai dengan setahun 4 kali. Sebenarnya kalau kita lihat itu merupakan kekurangan dari Bahan dari Cina, karena memang bahan tersebut tidak setahan lama dari material German seperti yang gue sebutkan diatas.

Tapi mereka menjadikannya satu kelebihan dengan memberikan alternatif jika menggunakan Visual berbahan Korea atau Cina ini bisa 4 kali ganti visual Billboard tersebut. Dalam Kata lain, gambar menjadi dinamis dan tidak membosankan.

Maka sekarang jangan heran kita bisa melihat Billboard ditempat yang sama gambarnya bisa berubah minimal setahun 2 kali. Karena biaya yang dikeluarkan menggunakan bahan Cina atau Korea selama 2 kali ganti dengan biaya yang dikeluarkan untuk material german masih tetap murahan Bahan Cina.

Dan yang lebih parahnya lagi, 2 kali ganti visual billboard itu sudah menjadi satu kesatuan harga alias biaya instalasi pasang ganti Visual yang kali keduanya adalah "Gratis".

Dengan begitu maka sebuah Perusahaan yang menginginkan material Branding-nya menggunakan Medium Billboard ini sangat senang sekali dengan model 2 kali ganti visual dalam satu tahun. Bahkan tadi seperti yang gue bilang diatas, ada yang berani ngasih 4 kali ganti visual,  dan Gratis. Kalau gue sih ogah dah ngejabaninnya.

Soalnya Instalasi billboard ini bukan perkara yang mudah, dimana kita bisa lihat resiko yang dihadapi oleh seorang Installer dari pemasangan Visual ini sangatlah tinggi. Kita tidak bisa mengandalkan tukang bangunan kita suruh untuk naik keatas untuk mengganti visual dari Billboard itu sendiri. Kalau sampai jatuh resiko paling parah adalah kematian atau cacat seumur hidup.

Nah kita bisa lihat caranya sebuah produk mampu menggeser pemain yang sudah lama bertahan didalam industrinya. Sama halnya dengan Blackberry digeser oleh Android pada saat itu. Dimana satu produk yang jeli melihat peluang akan mampu menumbangkan produk yang besar jika memang yang besar tidak siap dengan manuver perang harga. Karena kita tahu, ujung-ujungnya kalau udah begini pasti perang harga.

Cina menyeret material ke Arena Perang harga dan itu akhirnya ditinggalkan oleh German. Karena memang gue tahu German ini selalu ingin menjaga kualitas dari barangnya agar tetap bisa dipercaya oleh pasarnya. Tapi sayang, ketika barang itu sudah menjadi terlalu Masive dan akhirnya dilihat oleh material Cina, dengan mudahnya Cina menurunkan harganya sampai jauh dibawah harga yang diberikan oleh produk-produk dari German itu sendiri.

Alhasil, seperti yang gue bilang diatas, sekarang ini susah banget nemuin digital Printing yang masih menggunakan Mesin German untuk Fleksi. Kalau Offset masih banyak yang menggunakan dengan seri Heidelberg-nya. Karena memang sampai saat ini setau gue sih Cina belum masuk produksi untuk mesin-mesin Offset.





Salam Kreatif,
Arie fabian

Comments