Pernah mengalami pengalaman pahit dengan para customer service ?
Pernah mendengarkan jawaban absurd dari customer service yang kadang bikin kita pengen ketawa ?
Pernah dengar pembelaan diri dari customer service yang ujung ujungnya menyalahkan kita ?
Ah pastinya kita semua pernah mengalaminya…
Tapi hari ini saya dapat ilham, hari ini adalah hari pertama saya naik angkot lagi sejak beberapa tahun yang lalu. Tidak terasa, bayangan mengenai panas, sumpek, dan brutalnya angkot sudah hilang. Angkot masih tetap seperti dahulu. Tapi dengan ilmu yang bertambah, kacamata saya melihat angkot juga berubah.
Dulu..
angkot selalu lemot, rusuh, nggak tau aturan, bau dan lain lain.
Sekarang ? Inilah yang harus kita pelajari dari sebuah angkot.
Menjemput Kesempatan
Dalam
suatu waktu, pasti pernah ada penumpang yang melambaikan tangan,
seberapapun jaraknya, entah itu dekat atau sangat dekat, atau masih
jauh. Sopir angkot selalu berusaha sekuat tenaga, segera maju menjemput
setiap penumpang yang melambaikan tangannya, ingin menggunakan jasa nya.
Bahkan, kadangkala, mereka harus mundur beberapa meter, untuk membantu
calon penumpang naik ke dalam angkotnya.
Selayaknya
kita, kita seharusnya menjemput banyak sekali kesempatan yang telah
diberikan Tuhan pada kita. Apapun bentuknya, walaupun mungkin terlihat
remeh karena kita harus mundur beberapa level, tapi selalu ada bayaran
yang di dapat. Kesempatan jangan pernah dilewatkan, siapa tahu di suatu
kesempatan yang membuat kita turun level sebentar, malah membawa kita ke
level yang jauh lebih tinggi.
Marketing Tiada Henti
Pada
setiap badan angkot, sudah pasti selalu ditulis bahwa mereka memiliki
trayek A ke B. Setiap calon penumpang pasti bisa membaca tulisan jurusan
itu. Tulisan itu sangat besar, tidak dapat kita lewatkan begitu saja.
Tapi apa yang dilakukan sopir angkot ?
Dia selalu meneriakkan kemana dia akan pergi. Lewat jalur mana. Dan mengajak calon penumpang lekas naik menggunakan jasa nya. Mau gendut atau kurus, kaya atau miskin, semua calon penumpang disambut dan diajak untuk menggunakan jasa nya.
Dia selalu meneriakkan kemana dia akan pergi. Lewat jalur mana. Dan mengajak calon penumpang lekas naik menggunakan jasa nya. Mau gendut atau kurus, kaya atau miskin, semua calon penumpang disambut dan diajak untuk menggunakan jasa nya.
Sudah
seharusnya, kita sebagai mahluk kreatif juga memanfaatkan diri kita
sendiri dan memarketingkannya ke banyak orang. Tunjukkan keunggulan
keunggulan diri, promosikan diri untuk mendapatkan tugas yang sesuai
dengan tujuan dan jurusan kita.
Mau proyek besar atau kecil, apabila sesuai dengan kemampuan dan spesialisasi kita, maka jalankan. Ini penting untuk membina relasi, menambah pengetahuan, sampai menambah pundi pundi keuangan.
Mau proyek besar atau kecil, apabila sesuai dengan kemampuan dan spesialisasi kita, maka jalankan. Ini penting untuk membina relasi, menambah pengetahuan, sampai menambah pundi pundi keuangan.
Rela Berkorban
Sopir
angkot selalu menyusun kita berhimpit himpitan, sampai angkotnya
terlihat penuh sesak oleh penumpang. Dari yang tadinya 4-6, bisa berubah
jadi 5-7 dalam waktu singkat. Tidak jarang, bahkan sopir angkot nya
ikut terhimpit oleh penumpang yang berjejal di samping sopir.
Alhasil, angkot jadi penuh sesak, terasa berat, dan agak susah menaiki tanjakan, jalannya pun kadang tersendat sendat. Kontrol kopling dan gigi yang handal, mutlak diperlukan agar angkot tidak macet.
Alhasil, angkot jadi penuh sesak, terasa berat, dan agak susah menaiki tanjakan, jalannya pun kadang tersendat sendat. Kontrol kopling dan gigi yang handal, mutlak diperlukan agar angkot tidak macet.
Dengan
sedikit berkorban pada sebuah kesempatan, kita telah memberikan diri
kita sendiri peluang untuk mendapatkan nilai tambah, baik secara ilmu
pengetahuan, atau secara materiil. Tidak jarang hal kecil yang kita
anggap sebagai pengorbanan, rela dibayar lebih oleh rekanan kita.
Rekanan kita juga melihat nilai tambah itu, sehingga nantinya akan lebih
sering merekomendasikan mu jika ada hal hal yang perlu diurus.
Tentu saja rela berkorban bukan berarti rela bunuh diri. Tidak. Berkorban sedikit sesuai kapasitas sudah cukup untuk membuat kita mendapatkan ilmu dan uang lebih banyak. Tidak perlu sampai tewas.
Tentu saja rela berkorban bukan berarti rela bunuh diri. Tidak. Berkorban sedikit sesuai kapasitas sudah cukup untuk membuat kita mendapatkan ilmu dan uang lebih banyak. Tidak perlu sampai tewas.
Memberi Solusi
Kadang
kadang, dengan sebuah alasan atau lebih, angkot tidak bisa meneruskan
perjalanan dan harus berhenti atau memutar arah. Pada saat itu, semua
pelanggannya akan di “oper” ke angkot terdekat yang akan membawa kita
menuju ke tujuan.
Kadang
kadang, ada masalah yang membuat kita tak bisa maju lagi. Istilahnya,
mentok. Masalah ini sering terjadi manakala kita tidak menguasai bidang
yang diinginkan pelanggan. Salah satu cara terbaik, adalah dengan
memberikan atau mendelegasikan pekerjaan tadi kepada seseorang yang
lebih punya ilmu dan lebih mumpuni di bidangnya, demi kepentingan dan
kepuasan pelanggan. Serakah tidak akan membawamu ke tempat yang lebih
baik.
Mendengarkan Pelanggan Dengan Baik
Saat
kita sudah sampai tujuan, biasanya untuk berhenti kita harus mengetok
atap angkot atau bilang “kiri Bang”. Tahu nggak, kalo bagian depan
angkot itu berisik sekali karena banyak angin yang masuk dan suara mesin
menderu keras ? Tapi pak sopir angkot hampir selalu bisa mendengarkan
apa saja sinyal yang kita katakan. Seperti seorang kekasih yang sudah
sehati sepenanggungan.
Mendengarkan
orang lain dengan baik adalah salah satu skill yang harus di asah.
Memahami apa permasalahannya, ingin dibawa kemana masalahnya, ingin
seperti apa pemecahannya, harus sesuai dengan keinginan pelanggan.
Pelanggan kadang memberikan input tidak baik atau tidak terdengar.
Kadang kita nya sendiri yang juga sedang ngelamun. Tapi dengan skill mendengarkan orang lain yang terasah, semua sinyal dan masalah bisa kita pecahkan dengan baik sesuai dengan keinginan dari pelanggan. Semua pemecahan sudah ada pada inti masalahnya, tinggal mau atau tidak kita melihat inti masalahnya.
Kadang kita nya sendiri yang juga sedang ngelamun. Tapi dengan skill mendengarkan orang lain yang terasah, semua sinyal dan masalah bisa kita pecahkan dengan baik sesuai dengan keinginan dari pelanggan. Semua pemecahan sudah ada pada inti masalahnya, tinggal mau atau tidak kita melihat inti masalahnya.
Selangkah Lebih Maju
Sering
waktu mau berhenti naik angkot, sopir angkot berhenti setidaknya
beberapa meter lebih jauh dari tempat tujuan kita. “Bentar mas, sekalian
di depan” atau semacamnya. Bagaimana jika dia berhenti terlalu jauh
dari tempat tujuan ? Kita marah marah.
Jika
ingin memberikan impresi yang baik kepada relasi atau kawan atau
partner pada sebuah proyek, lakukan hal yang sedikit lebih banyak dari
seharusnya. Sedikit lebih banyak tidak akan apa apa dan akan menambah
poin kualitas dari penilaian yang didapat. Maju terlalu banyak bisa
dianggap ingin mencampuri urusan perusahaan.
Tidak Perhitungan dan Rendah Hati
Setelah
melakukan semua kelebihan diatas, apakah pak sopir men-charge harga
lebih mahal dari yang seharusnya dibayarkan ? Tidak. Dia hanya
men-charge sesuai dengan besaran biaya pokok yang harus di keluarkan
oleh kita, sesuai dengan arah dan jurusannya. Tidak lebih. Hanya
kewajiban kita yang harus dibayarkan, sementara pak sopir telah
memberikan lebih banyak dari pada hak yang kita butuhkan.
Lupakan
semua effort yang telah dilakukan sebelumnya, hal hal kecil tambahan
yang kita lakukan sebelumnya biarkanlah terbang terbawa angin. Lupakan.
Tidak usah masukkan itu dalam nota untuk di reimburse. Apalagi malah
menaikkan harga.
Ada bayaran lebih besar dari pada sekedar reimburse uang. Ada persahabatan, ada kesetiaan, ada loyalitas, ada rekomendasi dan masih banyak lagi keunggulan disamping itu. Berikan lebih banyak dari yang bisa kita lakukan, tidak usah mencari kompensasi di baliknya. Kompensasi terbaik akan datang sendiri, pada saat nya nanti.
Ada bayaran lebih besar dari pada sekedar reimburse uang. Ada persahabatan, ada kesetiaan, ada loyalitas, ada rekomendasi dan masih banyak lagi keunggulan disamping itu. Berikan lebih banyak dari yang bisa kita lakukan, tidak usah mencari kompensasi di baliknya. Kompensasi terbaik akan datang sendiri, pada saat nya nanti.
Dari sini, bisa khan melihat betapa sopir angkot itu sebenarnya manusia yang luar biasa ?
Pada
dasarnya setiap orang berharap diperlakukan seperti itu. Diperlakukan
istimewa oleh sesama nya. Jika kamu bisa melakukannya, tidak ada hal
yang tidak mungkin bagimu. Kita harus bisa melakukannya, sebaik baiknya
kita.
Sopir
angkot tadi, yang telah menginspirasi saya pun, langsung saya berikan
kompensasi sebesar besar nya yang ada di dompet saat itu tadi.
Istilahnya, tips. Memperhatikan dia bekerja, serta mendapatkan ilmu dan
manfaat yang dapat diterapkan dengan mudah adalah sesuatu yang mahal.
Salam Kreatif,
Arie fabian
Salam Kreatif,
Arie fabian
Comments
Post a Comment