Baterei masih jadi pertimbangan gue dalam memilih Handphone


Lagi-lagi pengalaman gue dari seputar Gadget, pada saat gue dulu membeli Handphone Asus, dimana yang ikut membeli didalam keluarga gue waktu itu banyak sekali. Ada beberapa orang yang ikut membeli Asus karena memang melihat gue membeli Handphone tersebut.

Punya gue udah lama sekali rusak karena kepanasan dan terbakar pada saat itu, lalu gue beralih ke merk yang lain. Karena memang pengalaman gue menggunakan Smartphone yang baterei tanam itu tidak terlalu menyenangkan. 

Ketika gue memainkan ada beberapa game yang memang cukup berat, biasanya dulu waktu masih menggunakan Asus Hang dan pada saat hang gue bingung banget mau bagaimana mengatasinya. Karena kebiasaan gue pada saat Hang pada smartphone sebelumnya adalah cabut baterei, nah kalau dengan Asus sendiri cabut baterei membutuhkan tenaga yang ekstra. 

Nah sekarang kejadian itu dialami oleh Saudara gue, dimana dia tidak bisa memakai Handphone-nya karena memang hang. Dan alhasil Smartphonenya itu seperti bootlop sekarang. Gue sama-sama cari di Internet cara mengatasinya, terlihat sebuah informasi bahwa untuk mencoba mengetahui kendala apa yang terjadi dengan Handphonenya ada beberapa tes yang harus dijalankan.

Salah satunya adalah cabut baterei, dan diamkan 10 menit lalu tekan tombol on selama satu menit lalu pasang lagi batereinya. Wah, alhasil beneran deh, gue coba bongkar sendiri tuh baterei, dan bisa gue ceritain itu ribetnya bukan main. 

Baterei Asus Zenfone 5
Gue coba sendiri karena memang dasarnya penasaran aja, mau lihat seperti apa seperti apa sih dalamnya handphone ini.

Dibalik baterei Asus
Handphone Asus Zenfone setelah dicopot Batereinya
Nah kebayangkan kalau memang handphone kita hang mau cabut baterei harus menjalankan ritual seperti diatas. Terus kebutuhan kita cuma untuk cabut baterei nya saja agar kita bisa merestart handphonenya.

Jadi ini kenapa gue bilang, baterei masih menjadi sebuah pertimbangan gue dalam membeli Smartphone sekarang ini. Kalau seumpamanya sudah ada sebuah tombol untuk restart jika memang posisi handphone kita hang tanpa harus cabut baterei menurut gue gak jadi soal baterei mau ditanam didalam handphone. 

Dulu pengalaman gue menggunakan I Phone yang sama-sama menggunakan baterei tanam, tapi kalau gue bandingin apple yang gue pakai tidak pernah Hang. Dulu gue ngerasain 3Gs sampai 4S, dan dari dua tipe itu tidak pernah gue mengalami hang pada smartphone besutan Apple tersebut. 

Lah kok jadi gak apple to apple karena membandingkan antara I Phone dengan Asus, bukan itu maksudnya, ini cuma berbicara sistem operasinya saja. Kalau seumpama Android yang digunakan pada Asus sudah bisa stabil (tidak hang) maka buat gue baterei tanam jadi gak masalah. Tapi kalau memang masih ada kendala pada aplikasinya, maka akan sangat menyulitkan kita mengatasi permasalahan Hang pada smartphone kita. 

Jadi yang gue maksud bukan membedakan Gadgetnya, melainkan kepada yang dirasakan oleh End User. Gue sih gak ahli yang beginian, cuma gue mungkin mengeluhkan sebagai end user saja. Karena memang kebetulan gue pernah merasakan dua jenis tipe smartphone yang sama-sama menggunakan Baterei tanam. 

Baterei Xiaomi yang mudah dicabut
Pada saat gue memutuskan untuk pindah ke Xiaomi, gue bertanya kepada toko yang menjual smartphone-nya, yang pertama gue mau smartphone yang bisa baterei dicabut, karena menurut gue kalau memang baterei gue bermasalah gue gak usah susah-susah, alias tinggal beli batereinya saja lalu bisa ganti sendiri. 

Yang kedua gue bilang gue mau yang external memorinya bisa ditambah. Biar gue bisa nambahin sesuka hati gue tanpa harus ganti handphone. Ditawarkan Xiaomi maka gue coba deh menggunakan Smartphone ini. 

Gue mengalami hang menggunakan Xiaomi bisa gue hitung pakai jari, cuma 3 kali selama gue pakai sudah hampir satu tahun. Dan begitu hang maka gue tinggal buka casingnya, cabut batereinya dan pasang lagi, lalu hidupkan smartphone-nya, dan ..... selesai. 

Melepas Baterei Xiaomi
Pada model Xiaomi sendiri ada yang menggunakan baterei tanam dan memori tanam, alias memorinya gak bisa kita ganti sendiri. Kalau kita ingin menambah memorinya maka harusw ganti handphonenya. Dan gue gak mau milih yang itu. Sampai saat ini gue masih mau menikmati bisa upgrade sendiri dan bisa cabut baterei sendiri.

Baterei Xiaomi Rednote 2
Nah itu sih pengalaman gue dan pertimbangan gue untuk saat ini, bukan berusaha memberikan kampanye apa-apa karena memang ini hanya sebuah testimoni saja. Apa yang gue rasakan yah gue tuliskan di blog gue ini. Jadi terserah para pembaca, mau dijadikan ini refrensi atau informasi saja, keputusan membeli tetap gue serahkan lagi kepada para pembaca blog gue. 





Salam Kreatif, 
Arie fabian

Comments