Kok Cetakannya nyambung ?


Seorang kawan bercerita kepada gue, setelah melihat hasil yang Fabian Studio buat untuk event kemarin, maka dia kebingungan kenapa apa yang dia lihat tidak sama dengan apa yang Fabian Studio kerjakan. 

Jadi dia bercerita, kalau disatu jalan dia melihat sebuah Banner berdiri dipinggir jalan dengan ada rangkanya, lalu dia memperhatikan dengan seksama, yang dia saksikan banner itu menyambung. Sedangkan kemarin Fabian Studio mengerjakan pembuatan Backdrobe dengan material visual Fleksi juga ukuran yang kurang lebihnya sama tidak menyambung. 

Backdrobe Acara Oppo di Aston Hotel Bekasi dengan visual Fleksi
Jadi begini penjelasan gue, untuk digital printing dengan material fleksi, memang di Indonesia ini memiliki 2 jenis lebar dari area printing tersebut. Ada yang 3 meter ada juga yang 5 meter. Sedangkan untuk ukuran yang 5 meter, mesinnya jarang sekali yang punya. Alias belum tentu semua printing memiliki mesin yang lebarnya 5 meter. 

Jadi lagi-lagi gue bicarakan disini adalah lebar yah, bukan panjang. Sebagai contoh Backdrobe yang Fabian Studio Produksi sesuai dengan gambar diatas adalah ukuran 3.66 x 8 meter. Maka lebarnya 3.66 dan memiliki panjang 8 meter. 

Kalau panjang mau diprint 10 meter gak bakalan nyambung, kecuali mesin digital printing yang sudah tua usianya. Biasanya untuk print dengan panjang yang lebih dari 5 meter kalau mesin yang sudah tua apalagi perawatannya sangat luar biasa jarang, maka biasanya mesin itu akan berhenti. Maka sisanya akan diprint secara terputus. 

Nah kalau lebar yang kayak gue maksud diatas, yaitu 3.66 meter, maka itu harus dijalankan (diprint) dimesin yang 5 meter (mesin yang lebarnya 5 meter). Karena kalau diprint pada lebar 3 meter 66 centimeternya akan disambung. 

Nah untuk percetakan yang memiliki mesin 5 meter untuk didaerah terntentu memang agak jarang. Seperti Tangerang, Depok, tapi kalau Jakarta gue sih bisa bilang itu banyak sekali, walaupun tidak sebanyak mesin 3 meter yah.

Kenapa mesin 5 meter jarang kita temukan ? 

Yang pertama pasti masalah tempat. Kita tahu Ruko standard untuk usaha pemula biasanya yang digunakan lebar ukuran 4 meter atau 6 meter. Untuk mesin 5 meter ini pasti akan banyak memakan tempat. Dan untuk biaya printingnya pun lebih mahal dibandingkan dengan mesin yang 3 meter. 

Harga mesinnya sudah pasti jauh lebih mahal juga dengan mesin yang 3 meter. Udah harga jualnya mahal harga mesinnya juga mahal membuat orang yang baru-baru atau memang yang memiliki modal terbatas akan segan memelihara mesin dengan lebar 5 meter. Dan yang berikutnya sudah pasti biaya operasional untuk listriknya lebih mahal mesin yang 5 meter dibandingkan dengan mesin yang 3 meter. 

Biasanya kalau memang baru membuka usaha digital printing ini, mending orang membeli satu mesin indoor dengan lebar1,2 meter dan satu lagi mesin Outdoor 3 meter. Untuk mencari perbedaan Indoor dan Outdoor gue udah bahas dipostingan sebelumnya.

Nah jadi kalau lo liat printingan dijalan itu nyambung memang ada beberapa sebab, antara lain : 

1. Mesin 5 meter didaerah itu tidak ada
2. Menghindari biaya printing yang mahal
3. Ukurannya memang lebih dari 5 meter

Kalau seperti billboard yang ada dipinggir jalan sudah pasti nyambung lah. Karena biasanya ukuran terkecilnya adalah 6 x 12 meter sampai dengan 8 x 16 meter. Apalagi billboard, kanan kirinya dibutuhkan tarikan (sisa bahan) yang untuk dipasang di Frame Billboardnya. Kecuali Billboard yang Backlite alias neonbox jumbo. 

Jadi itulah penyebab kenapa printingan yang kita lihat terkadang ada sambungannya. Yang gue tahu mesin paling lebar yang ada di Indonesia itu baru paling lebar 5 meter, belum ada lagi sih yang lebih dari 5 meter. 




Salam Kreatif, 
Arie fabian



Comments