Mau Jadi Apa ? (Jadi Apa Saja)


Ada apa dengan orang-orang ini, pikir gue dengan sinis melihat orang yang mengatakan ngapain jadi ini, kerja capek-capek dapetnya cuma segitu, ngapain jadi begitu kerjanya sampai pagi, dan seterusnya dan seterusnya. 

Lalu menurut dia yang enak atau yang ideal menurut mereka itu jadi apa yah kira-kira, gue sih nebak kayaknya jadi kodok kali yah.

Era Bapak Soeharto sudah selesai, dimana sekarang anak-anak mudanya sudah banyak sekali pilihan untuk urusan karir dan pekerjaan yang mereka akan kerjakan. Kalau jaman dulu kita cuma kenal Dokter dan Insinyur yang diakui. Dengan jenis pekerjaannya adalah Tukang Arsitek dan dokter. 


Pada saat sekarang ini, anak-anak mudanya sudah bisa menentukan banyak pilihan. Jurusan pada dunia perkuliahan pun sudah semakin banyak bidangnya. Sarjana Seni ? dulu mah jangan harap bisa bermain musik sedamai sekarang, mendalami musik merupakan hal yang sangat tabu oleh orang tua jaman dahulu kala, karena akan dianggap kita tidak memiliki masa depan. 

Padahal dulu gue sering nentang kalau masa depan gue bukan ditangan tetangga, tapi ditangan Sang Pengatur Hidup. Jadi gue gak pernah takut untuk berhenti berkesenian bahkan sampai sekarang ini. 

Nah justru dengan banyaknya pilihan tersebut, pada saat sekarang ini malah membuat jadi pusing lagi. Derasnya informasi yang bisa didapat pada saat ini menjadi setiap orang jadi banyak maunya. Diangggapnya semua mudah, dianggapnya semua bisa dipelajari maka banyak orang yang mulai tidak fokus dan bahkan sebagian gue amati jadi bingung mau jadi apa. Kalau gue ditanya sama orang yang lagi galau begini nih, maka gue akan jawab : 

"Pada saat sekarang ini setiap orang bisa menjadi apa saja, dan bisa menjadi siapa saja" 

yang penting fokus, kalau sudah milih A yah fokus dan disiplin pada A. Ketika ada kawan gue yang berguman tentang si A yang memilih profesi X, maka gue akan bilang semua profesi pada saat sekarang ini bagus kok, gak ada yang salah dengan pilihannya. Selama apa yang dipilih memang mencari uang dengan halal. 

Jadi gak usah mikirin hidup orang lain, fokus saja sama hidup kita sendiri, itu jauh lebih bijak kalau menurut gue. Terkadang kita tidak sadar waktu kita habis hanya memikirkan hidup orang lain, mulai dari si A sampai dengan si Z kita urusin semuanya tanpa kita sadar kita tidak pernah memikirkan hidup kita sendiri. 

Menjadi supir grab, menjadi Gojek, menjadi desainer, memilih hidup dengan cara berjualan baju, menjadi ini menjadi itu, sah-sah saja kok. Justru kita bisa melihat pada akhirnya Negara kita bisa kuat, karena memang industri kreatif kita tidak goyang pada saat krisis moneter menimpa Negara kita ini. 

Dengan Industri kreatif kita bisa bertahan perekonomian negara tidak bangkrut karena memang krisis tidak membawa dampak pada industri kreatif. Makin susah, maka kreatifitas akan semakin bagus, karena memang kreatif itu bisa hidup disegala kondisi apapun, kalau menurut gue yah. 

Jadi tidak ada salah apapun pilihan kita, dan tidak ada yang buruk atas apapun pilihan kawan kita. Karena hanya kita yang tahu apa yang mau kita kerjakan dan begitupun dengan kawan kita, hanya dia yang tahu apa yang dia minati untuk dia kerjakan. 

Yang paling terpenting pada saat sekarang ini, fokuslah dengan apa yang ingin Anda kerjakan. 



Salam Kreatif, 
Arie fabian







Comments