Kalau ditanya musuh yang paling berat buat gue, dan gue pasti akan menjawab itu adalah waktu. Dimana waktu ini adalah sebuah entitas yang sangat kuat keberadaannya.
Kalau waktu itu adalah makhluk, maka makhluk ini sudah hampir bisa gue pastikan dia sangat kejam. Dan gue sering banget berhadapan dengan makhluk yang satu ini. Hanya saja gue sangat tertolong ketika membaca sebuah buku yang menjelaskan tentang teori ruang dan waktu. Sayang sekali gue lupa judulnya buku yang gue baca itu.
Jadi didalam buku itu dijelaskan beberapa teori yang menjelaskan tentang waktu. Sebagai contoh ketika kita berjanji kepada seseorang dan kita menetapkan waktu untuk esok hari bertemu, lalu kita sepakati bersama bahwa waktu yang kita tunjuk adalah jam 11 siang, maka lihat keajaiban selanjutnya.
Esok harinya ternyata gue tersandung sebuah rutinitas kemacetan yang diluar dari biasanya. Diperjalanan ban gue bocor disebelah kanan, lalu gue koordinasi dengan klien, dan pada saat itu juga Klien gue juga sedang dilanda dengan masalahnya sendiri sehingga diapun akan terlambat untuk menepati janjinya untuk sampai ditempat meeting yang kita sepakati.
Lalu akhirnya kita sama-sama sampai ditempat meeting jam 13.00. Dan lihatlah dimensinya, ketika kita janji pada pukul 11.00 tapi pada saat esok harinya dimensi ruang dan waktunya menjadi jam 13.00. Ini kejadian selama hidup gue sering banget. Sampai akhirnya gue mau gak mau mengakui tentang dimensi ruang dan waktu itu.
Yang paling terpenting buat gue adalah, jangan selalu berusaha untuk telat. Gue tetap on schedule, dan mulai berkomitmen dari beberapa tahun yang lalu, untuk tiba ditempat bertemu (meeting point) minimal 30 menit sebelum waktu yang ditentukan.
Dalam bidang yang gue jalani sendiri gue sangat berhati-hati dengan waktu. Dimana gue menganggap makhluk (waktu) ini adalah sahabat yang bisa membunuh gue kapan saja. Jadi gue selalu berusaha untuk tidak menyepelekan makhluk ini.
Akurasi menghitung menit demi menit sangat dibutuhkan untuk mencapai sebuah kinerja yang baik. agar bisa mencapai harmonisasi kepada team gue sendiri (internal) dan dapat maksimal kepada klien kita sendiri.
Ini memang menjadi tantangan tersendiri buat gue dalam menggeluti bidang yang sedang gue jalani. Gue sangat tahu, Jakarta merupakan kota yang sangat sibuk, dimana banyak orang mengelola pekerjaan dan sangat multiproject. Jadi memang sasaran yang gue sasar adalah orang-orang seperti ini, maka komitmen yang bisa gue berikan kepada klien gue adalah waktu.
Belajar dari pengalaman beberapa pelaku senior pada bidang gue, dimana mereka banyak sekali yang tersisih oleh waktu. Mereka tersingkir dari kompetisi dikarenakan sering sekali kalah berhadapan dengan waktu. Pada saat meeting sering telat, pada saat dateline yang ditentukan untuk pekerjaan sering dilanggar, maka akhirnya dia akan tersisih dari kompetisi.
Padahal kalau berbicara ide dan konsep pada saat gue bicara sama mereka, pasti akan menjadi sebuah perbincangan yang sangat seru, karena memang didalam pemikirannya terdapat banyak sekali ide-ide yang menurut gue sangat brilian. Namun apa daya, waktu sudah tidak mempersilahkan dia untuk ikuta berkompetisi lagi.
Tantangan lainnya didalam bidang yang gue jalanin adalah semakin hebatnya kompetitor yang dilengkapi oleh teknologi membuat efisiensi waktu pengerjaan pun semakin luar biasa. Yang biasanya dilakukan dengan cara manual kini bisa diringkas dengan menggunakan teknologi sehingga memangkas lamanya waktu pengerjaan.
Ini menjadikan diri gue tidak boleh lengah terhadap perkembangan teknologi yang terus maju dengan pesatnya. Gue harus banyak baca tentang kemajuan teknologi tersebut agar mampu menanggulangi permasalahan efisiensi waktu tersebut.
Semua klien yang gue tangani seolah-olah sudah tertanam paradigma delivery order. Dimana mereka tinggal melakukan mengankat telpon lalu beberpa jam lagi apa yang mereka pesan akan datang. Sebegitulah pemikiran orang Jakarta saat ini, maka yang lambat akan tersisih.
Gue terus berjibaku dengan seputaran permasalahan tersebut. Selalu menggali pemikiran-pemikiran baru baik dari seputaran operasional sampai kepada tingkat dari penyelesaian masalah dan pendistribusiannya.
Berhati-hatilah kepada waktu, karena percaya sama gue, tidak ada yang bisa diperbaiki kalau memang kita cacat dengan waktu. Pintar, bisa membuat karya yang bagus, memiliki ide yang brilian, tidak akan bisa melawan waktu, karena ketidak tepatan kepada waktu yang sudah kita janjikan kepada klien, merupakan hasil akhir dari semua pekerjaan kita. Kalau hasil akhirnya tidak baik, maka semua proses yang sudah sangat baik kita kerjakan akan menjadi sebuah hasil yang buruk.
Maka akurasi dalam berhitung dari menit satu kemenit yang lainnya sangat dibutuhkan kejelian otak kita mempartisi waktu.
Selamat bekerja, terima kasih sudah berkunjung dan membaca blog gue ini, sukses selalu untuk Anda dimanapun Anda berada.
Salam Kreatif,
Arie fabian
Comments
Post a Comment