Hal yang paling menyebalkan di ATM dan Ide Gue


Ketika kita kehabisan uang, maka yang kita cari ada ATM pastinya. Nah, saat lo mau ngambil uang, terjadi antrian yang panjang. Dan ternyata yang didalam itu transaksi non tunai seperti bayar listrik, telpon, kartu kredit dan lain-lain. 


Dan yang parahnya lagi, dia bukan membayar untuk dirinya sendiri, melainkan untuk 10 orang. Mati gak lo nunggunya. Mending kalau dia punya otak sedikit, mau gantian terlebih dahulu, keluar ATM mengantri dan melakukan transaksi lagi, kalau nggak ?
(Derita lo deh)

Kalau menurut gue sih, batas transaksi harus ditentukan oleh pihak Bank. Dimana memang harus diterapkan batas transaksi pada sistem didalam ATM. Karena kalau tidak, kasihan orang yang memang butuh buru-buru untuk mengeluarkan uangnya. Seperti kondisi didalam rumah sakit, dimana ATM disediakan sudah pasti untuk kebutuhan orang yang memang ingin mengambil uang karena memang kurang. 

Batas transaksi maksimal bisa diberikan kepada system didalam ATM dengan menggunakan nomer rekening. 1 Nomer rekening hanya bisa 5 kali transaksi berturut-turut, setelah itu dia harus menunggu jeda 5 menit, agar dia bisa keluar untuk antri kembali. 

Dengan demikian maka ini agak sedikit fair bagi orang yang mengantri untuk menarik uangnya, atau menunggu gilirannya. 


Karena sepengalaman gue mengantri ATM, jarang banget orang yang sadar kalau antriannya sudah panjang. Dia tetep asyik transfer sana-sini, bayar ini dan itu, bahkan yang lebih gilanya lagi gue pernah temuin dia bawa kartu ATM 3 buah. 

Selesai dengan kartu yang satu, maka dia keluarkan lagi kartu kedua. Dia transfer sana-sini lagi, lalu dia bayar ini itu lagi. Dan setelah kedua maka dia lanjutkan dengan kartu yang ketiga, tanpa menengok kebelakang yang antriannya udah panjang kayak antri beras. 

Jadi agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan membuat aturan tanpa harus ada keributan, maka menurut gue sistem pembatasan transaksi itu perlu. Kalau menurut lo gimana kawan ? 




Salam Kreatif, 
Arie fabian

Comments