Indonesia
dikenal dengan multiculture yang berarti kita memang memiliki berbagai
macam budaya dan kesenian. Jika saya hampir setiap 1 tahun sekali
mengunjungi Jogjakarta karena sangat senang dengan daya kreatifitas dan
kesenian mereka, kali ini di Gelora Bung Karno saya mendatangi pameran
Pekan Budaya Dayak 2013. Dimana kali ini saya melihat beberapa hasil
dari budaya dan kesenian yang dibawa ke Jakarta dengan semua etnik
Kalimantannya.
Ditahun
ini mungkin saya baru melihat secara keseluruhan dari budaya yang
mereka bawa kedalam Jakarta ini. Dari mulai musik sampai dengan hasil
kerajinan yang mereka pamerkan di acara yang dimulai 2 hari yang lalu
tersebut sampai dengan hari Selasa 30 April 2013 tersebut.
Acara
yang dibuka oleh RI 2 ini memang bisa dikatakan sangat unik. Sebenarnya
saya datang kepameran ini karena sekalian ada kerjaan yang harus saya
selsaikan disana. Kebetulan sekali client saya ikut didalam acara itu
karena mereka (client saya) penghasil Kelapa sawit yang dihasilkan di
tanah Kalimantan tersebut.
Jadi
saya sekalian mengurus pekerjaan dan akhirnya memutarkan pameran ini.
Ada beberapa foto yang saya ambil yang menurut saya sangat menarik,
dimana saya memang agak kagum dengan seni lukis tubuh mereka.
Foto
diatas adalah kepala suku didaerah kalimantan tengah bersama dengan
anaknya. Dasarnya memang mereka seperti suku Indian menggunakan bulu
dikepalanya dan memiliki beberapa gambar yang dilukiskan ditubuhnya
dengan gaya kekalimantanannya.
Buat
yang gemar membuat tato ditubuh, maka Anda akan dapat kesempatan
dibuatkan Tato dengan semua gambar etnik dari kalimantan. Ada sebuah
booth yang menawarkan membuat tato dengan semua karya design dari
mereka. Daripada dibuat di Jakarta, maka disini Anda akan mendapatkan
karya yang alami.
Bukan
hanya mendapatkan gambar yang sangat etnik saja, melainkan Anda bisa
merasakan cara membuat tato dengan alat yang biasa mereka gunakan. Kalau
dilihat secara sekilas hampir sama dengan orang yang sedang membuat
batik disebuah bahan, akan tetapi prosesnya alat seperti paku dimasukkan
kedalam tangan yang telah dibubuhkan oleh tinta sebelumnya.
Ketika
saya tanya kepada mereka bagaimana cara mengatasi rasa sakit tersebut,
dan orang yang menjaga booth mereka mengatakan sebelum dimasukkan paku
kedalam tangan, mantera telah dibaca oleh sesepuh maka si Bapak pun
tidak merasakan apa - apa. Keren kan ?
Terlepas
dari apapun mantera yang dibacakan oleh mereka, tetap saja ini sebuah
budaya mernurut saya. Unik, keren dan memang banyak sekali tanah
Indonesia ini melahirkan kebudayaan yang memang sudah seharusnya dijaga
dan dilestarikan sebagai akar dari Budaya bangsa kita ini.
Adapun
saya memotret beberapa hasil kerajinan dari mereka yang sangat keren -
keren menurut saya. Ada beberapa hasil kerajinan yang terbuat dari kayu,
pahatan, dan lainnya dapat Anda lihat diacara Pekan Budaya Dayak ini.
Sayang
sekali waktu saya sangat terbatas dalam mengekplorasi lebih dalam lagi.
Besok hari terakhir pameran rencananya saya ingin mengunjungi kembali
acara tersebut. Bukan karena masuknya gratis, akan tetapi saya memang
senang sekali memperhatikan tentang kebudayaan yang dilahirkan ditanah
sendiri ini.
Kalau
bukan kita yang bangga akan karya kita sendiri, maka siapa lagi yang
akan memperhatikanya ? Ada satu hal yang sangat lucu menurut saya ketika
saya berbincang disalah satu stand disana, bahwa karya mereka banyak
yang membeli ketika mereka export kenegara - negara tetangga. Jadi
ketika barang - barang kita diexport keluar, maka orang kita banyak yang
membelinya. Akan tetapi jika barang itu dibeli ditanah sendiri ada satu
gengsi yang menurut mereka itu adalah brand lokal.
Dilema bukan ?
Salam Kreatif,
Arie fabian
Comments
Post a Comment