Ujian itu pasti datang


Kita gak akan yakin akan suatu hal kalau mana segala sesuatu itu tidak ada ujiannya. Maka dari itu menurut gue, keyakinan itu harus diuji terlebih dahulu. 

Ketika keyakinan kita untuk mencapai sesuatu menemui jalan yang terjal, maka terkadang kita untuk memutuskan mencari jalan lain agar tidak ingin menempuh jalan terjal tersebut. Jalan terjal itu bisa saja hambatan atau gangguan bagi siapa saja yang lewat. 

Kalau kita analogikan pada saat kita sekolah dulu atau pada saat kuliah pun sama, sebenarnya jalan terjal tersebut adalah ujian naik-naikan kelas, atau ujian baik tengah semester ataupun akhir semester. Dan itu menandakan bahwa mata kuliah yang akan kita ambil akan segera selesai. 

Perjalanan dan hambatan
Padahal kalau gue amat-amati akhirnya sebuah perjalanan apapun akan membentuk simpul seperti pada gambar gue yang diatas. Mau kita pilih A,B,C maupun D sekalipun kita akan sama-sama menemukan hambatan pada tengah perjalanan. 

Lo mau ambil jurusan Kedokteran, Sipil, Arsitek, Teknologi Informasi, Teknik Elektro, ujian tengah semesternya tetep sama. Betul kan ? 

Nah yang lebih parah lagi kalau ada orang yang berfikir untuk menghindar dan memilih jalan B, dia berfikir tidak akan menemukan hambatan, gue hampir bisa pastikan itu keliru, menurut pengalaman gue yah. Karena ceritanya akan seperti gambar gue berikutnya : 

Perjalanan dan hambatan
Lo akan menempuh sebuah perjalanan dari awal lagi, dan akhirnya dititik yang sama akan menemukan hambatan lagi. Kalau lo hindari lagi maka gambar jalan yang gue kasih diatas akan sampai dengan Jalan Z dan hasilnya akan menjadi sama. 

Tapi disanalah maka kita tidak akan pernah sampai diujung jalan, karena lo hanya mencoba satu persatu jalan dan akan selalu exit ketika menemukan hambatan. Dulu gue pernah juga mengalami hal tersebut. Tapi setelah gue fikir-fikir, gue mending konsisten pada jalan A dan terus tabrak semua hambatan-hambatannya. 

Setidaknya gue akan menemukan ujung jalan dari salah satu jalan yang sudah gue pilih. Dan akhirnya pada suatu saat nanti, jalanan itu akan menemukan singgungan-singgungan. Jalan A akan menuju ke jalan B dan akan C dan seterusnya. Karena akhirnya semua jalan itu akan menjadi satu. Setelah kita konsisten pada jalan A, maka jalan B akan kita lalui, jalan C akan kita lalui, dan jalan D dan seterusnya akan kita lalui.Tapi lewat jalan A.

Karena memang ditengah perjalanan kita akan menemukan titik temu antara jalan A dengan jalan B, dan jalan A dengan jalan C. Pengalaman gue sih begitu, dan akhirnya kita bisa juga tahu akan semua jalan, karena memang ada pertemuan jalan didepan nanti. 

Yang jelas hidup itu memang penuh dengan ujian, penuh dengan masalah, penuh dengan dinamika yang memang  harus kita jalankan. Kita tidak akan pernah dewasa jika memang kita tidak bisa menyelesaikan sebuah masalah. Menurut gue perbedaan antara remaja dengan dewasa adalah dari cara dia menyelesaikan masalah. 

Kalau dulu kita sangat kesal sekali ketika mainan kita dipinjam oleh kawan kita, rasa yang sangat amat terlalu kesal, tapi kelak ketika kita dewasa hal itu bukanlah menjadi perkara yang besar lagi. Tidak seperti saat kita kecil dulu. Kalau dulu pada saat kita kecil bahwa apa yang menjadi milik kita adalah mutlak hanya kita yang boleh memainkan mainan itu, maka pada saat dewasa kita bisa punya pandangan itu bukan hal yang besar lagi pada saat cara pandang kita sudah berubah. 

Semakin dewasa seharusnya bisa semakin tenang, karena memang kita selalu belajar dari masa yang telah berlalu, masa yang silam, masa dimana kita banyak melakukan kesalahan. Dari kesalahan-kesalahan itulah kita bisa belajar lebih bijak lagi menghadapi masalah. Kita akan berfikir lebih luas dalam menyelesaikan sebuah masalah. Kita semakin banyak tahu, kita akan semakin teruji untuk menjalankan jalanan yang terjal dan berliku tersebut. 

Karena kalau fikiran yang ada didalam benak gue, kita hidup lahir kemuka bumi sudah disertakan dengan masalah-masalahnya. Ketika tumbuh menjadi balita, kita disuguhkan dengan masalah, Masalah membaca, berhitung, mengenal warna dan seterusnya. Begitupun ketika kita tumbuh besar, besar dan semakin besar lagi. 

Semua masalah akan selesai kalau kita memang sudah meninggalkan dunia ini. Karena pada saat itu sudah pasti kita akan tenang dan tentram tanpa memikirkan apapun yang sebelumnya menjadi beban untuk hidup kita. 




Salam Kreatif, 
Arie fabian

Comments