Pengalaman gue menjadi konten kreator di B Media Digital

 

Menjadi konten kreator bukan hal yang seperti Anda bayangkan. Tidak mudah, bahkan kita harus terus melihat perkembangan dari materi-materi posting yang kita keluarkan. 

Membaca keinginan dari pembaca itu merupakan jadi salah satu tantangan terbesar. Karena ktia membuat konten bukan untuk diri kita sendiri, melainkan untuk orang lain. Dimana kita berharap konten kita dimakan oleh para follower kita. 

Ariefabian

Quotes, article, Carousell, dan berbagai macam jenis video harus dicombine untuk bisa terus eksis dimata follower kita. Intinya sebagai konten kreator kita harus pandai membaca. Baik membaca apa yang sedang terjadi, membaca update perkembangan seputar konten yang kita buat, maupun update dari perubahan dari sosial media yang terus berubah. 

Ariefabian

Sebagai contoh beberapa waktu belakangan ini kita kedatangan Intagram Reels, itu membuat gue harus beradaptasi kepada konten yang gue buat di IG B Media Digital. Dimana gue harus bisa mengisi kolom Reels itu agar B Media bisa tetap Eksis. 


Belum lagi mengisi konten IG Video yang memang harus gue isi dan story. Sulit ? kembali lagi kepada omongan gue, kalau sebuah pekerjaan kita lakukan dengan senang hati, maka seolah-olah kesulitan itu menjadi sebuah tantangan untuk kita bisa terus berbuat lebih dan lebih lagi. Bukan hal yang menakutkan sih kalau buat gue. 


Kalau lo lihat di IG nya B Media, maka lo akan lihat keseruannya dari postingan-postingan yang gue buat sendiri. Sengaja untuk instagram nya B Media ini gue gak mau pakai orang lain yang pegang. Karena memang gue mau dapatkan sentuhannya kepada followernya si B Media itu sendiri. Gue mau dapatkan sendiri konten mana yang digemari oleh follower gue dan konten mana yang tidak digemari. 

Untuk Statistiknya juga gue catat sendiri, gue pelajari dari waktu ke waktu, dimana gue terus lihat perkembangan dari Instagramnya B Media.

Nanti ketika udah mulai gue dapat patternnya, baru gue akan serahkan kepada orang lain. Yang terpenting adalah gue dapetin dulu habtnya dari para follower gue ini. 

Menjadi seorang pengelola konten atau konten kreator juga harus banyak ngobrol dan berkawan kepada banyak kawan. Karena dengan begitu kita bisa mengaktivasi sosial media kita kepada calon follower kita. Jangan hanya berdiam diri dibelakang akun itu saja, berbaur lah dengan sesama konten kreator, Karena dengan begitu kita bisa tahu kondisi-kondisi terkini.

Kalau mau update terbaik dari apa yang terjadi saat ini, yaitu update dari human bukan dari apa yang lo lihat di Expolore Instagram. Karena memang kalau memang kita bermain dengan para konten kreator biasanya bercandanya kita itu adalah konten yang sedang up to date saat sekarang. 


Seperti pada konten Squid game, dikalangan konten kreator sudah berisik banget tentang film ini, nah makanya kita coba related kan apa yang bisa kita masukkan kedalam brand kita. Gue ambil contoh pada saat permainan permen gula ini, gue related kan dengan B Medianya. 

Itulah keuntungannya kita bermain dengan sesama konten kreator. Kita bisa mengetahui lebih cepat apa yang akan dibicarakan berikutnya yang akan bikin rame untuk konten instagram. Pekerjaan konten kreator ini kalau menurut gue tititk beratnya bukan pada design yang kita buat melainkan isi atau pesan yang ingin kita sampaikan. Design merupakan pengantar pesan, tapi bukan design satu-satunya yang buat berhasil pada sebuah konten tersebut. 

Kita bisa lihat ada beberap akun yang nampaknya tidak dikerjakan oleh designer, melainkan dia hanya mencomot gambar dari sana-sini, tapi pesannya bagus banget, update banget, bahkan rumpi banget. Itu followernya bisa jutaan juga. Tapi bukan itu jadi barometer sukses bersosial media yah. Melainkan itu satu diantara yang bisa berhasil didalam membuat sebuah engagement kepada follower Anda. 

Kalau bicara GOALS gue disosial media adalah komunikasi dua arah alias interaksi. Jika memang sudah tercipta sebuah interaksi itu sudah tanda-tanda keberhasilan dari sosial media tersebut. 

Banyaknya follower bukan jaminan dari keberhasilan sebuah akun ssoial media, banyaknya interaksilah yang membuat sosial media itu hidup. Banyak orang yang masih keliru disini. Orang berlomba-lomba mencari follower dan menganggap follower banyak itu keren. Padahal kalau menurut gue, interaksilah yang membuat sosial media lo jadi keren. 


JANGAN PERNAH BELI FOLLOWER 

Kalua lo liat, pemegang sosial media B Media sebelum gue pernah membeli follower dan gue bilang pada saat itu sayang banget. Karena memang owner B Media ingin followernya banyak. Setelah berjalan beberapa lama, barulah si owner mengerti dengan benar, kalau membeli follower bukanlah cara yang benar. Karena memang akhirnya gue bingung follower yang beli itu bot atau memang orang beneran. 

Setelah kekacauan itu, barulah gue coba raih interaksi dengan strategi-strategi konten tentunya. Kalau lo beli follower, maka lo akan sangat sulit sekali mengenali habit mereka. Kalau gue bilang sih jangan deh untuk melakukan beli Follower. 

Mendingan lo nikmatin aja pertunbuhan follower dari 1 ke 100, dari 100 ke 500 dan seterusnya. Seperti halnya gue bangun youtube channel b Visuel. Gue gak mau aneh-aneh. Semuanya gue lakukan organik aja, biar gue bisa yakin, orang yang subscribe channel youtube b Visuel adalah orang yang bener-bener suka dengan konten yang gue buat. Bukan orang yang gue paksa untuk subscribe yang  akhirnya dia akan menjadi hantu di Youtube channel gue. 


Konten lainnya pada sosial media B Media digital sudah pasti jualan. Cuma cara gue berjualan sangat menghindari hard selling (menawarkan langsung). Gue lebih suka memberikan edukasi tentang produk gue. Menceritakan proses yang gue kerjakan, membuka behind The Scene pekerjaan yang gue lakukan, dengan begitu follower gue akan teredukasi oleh produk-produk yang B Media miliki. 

Karena gue berkaca pada diri gue sendiri. Ketika gue lihat sosial media seperti instagram dan ada orang yang sangat hard selling banget, langsung gue swipe tuh postingan dia. Dimana gue gak ngerti lagi apa yang harus gue nikmati dari postingan itu. Nah maka dari itu, gue membuat postingan di IG B Media dengan cara soft selling.

Nah kalau menurut gue ini cukup sudah modal dalam menjadi konten kreator untuk sosial media. Nanti kalau gue inget lagi, gue update deh pada postingan berikutnya. Terima kasih sudah mau membaca postingan gue. salam kreatif, 


#ariefabian

Comments